Wisata Seni Buhun, Pertahankan Kelestarian Seni Tradisional

Wisata Seni Buhun, Pertahankan Kelestarian Seni Tradisional
Ketua Paguyuban Seni Tradisional Kecamatan Wado Dede Suhendar saat ikut gelar pentas kuda renggong, belum lama ini (HERI PURNAMA/SUMEKS)
0 Komentar

sumedang, WADO – Keberlangsungan pelaku seni tradisional bergantung kepada kepedulian masyarakat dan dorongan pemerintah.

Pelaku seni tradisional di Kecamatan Wado berharap ada program pemberdayaan untuk para pelaku kesenian tradisional dari pemerintah.

Penampilan kesenian tradisional tidak cukup digelar pada setiap momentum kegiatan seremonial yang dilaksanakan pemerintah. Namun, jenis kesenian buhun yang hampir punah, seharusnya ditampilkan secara kontinyu pada satu tempat yang khusus dibangun untuk pertunjukan seni tradisional tersebut. Seperti, seni modern yang ditampilkan di berbagai cafe dan tempat-tempat hiburan.

Baca Juga:Membangun Masa Depan Jabar Selatan, Komitmen Pemprov Jabar Angkat PerekonomianIspektorat Temukan Pelanggaran, Penyaluran BLT BBM Untuk Kebutuhan Pangan

Ketua Paguyuban seni tradisional Kecamatan Wado Dede Suhendar berharap, pemerintah membuat sebuah destinasi wisata seni tradisional, dilengkapi dengan wahana-wahana buhun.

“Saya berharap ada satu destinasi wisata seni buhun yang setiap harinya menampilkan kesenian buhun. Selanjutnya, destinasi tersebut bisa dijadikan wisata edukasi untuk memberikan pemahaman seni tradisional kepada generasi penerus,” ucapnya kepada Sumeks, Senin (26/9).

Diakui, salah satu faktor lemahnya pelaku kesenian tradisional itu karena minat masyarakat untuk menggunakan jenis kesenian tersebut sangat minim.

“Memang selama ini masyarakat kurang begitu respon terhadap kesenian tradisional. Untuk acara hajatan saja, sekarang banyak warga yang memilih menampilkan seni modern,” katanya.

Dikatakan, langkah awal untuk tetap menjaga kelestarian seni tradisional, perlu adanya peran pihak lain untuk mempromosikannya.

Dia berharap, pelaku seni tradisional digandeng lembaga usaha yang bisa mempromosikan kesenian tersebut.

“Mungkin kalau ditingkat desa bisa digandeng Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Untuk promosinya atau mungkin ada kerjasama dengan pemilik cafe,” katanya.

Baca Juga:83 Juta Lebih Warga Jabar Sudah Divaksinasi, Tertinggi se-Indonesia, Berharap Covid-19 Seperti Flu BiasaCSIS: Golkar Terpopuler di Pemilih Muda, Dibanding PDIP, Gerindra dan Demokrat

Namun, selain itu juga pelaku seni tradisional butuh sarana untuk fasilitas pengembangan dan pelestarian kesenian. Untuk melestarikan kesenian tradisional harus ada upaya edukasi kepada kaum milenial. Sebab, tidak semua generasi sekarang mengenali jenis-jenis kesenian termasuk alat-alat kesenian tradisional yang digunakan.

“Saya berharap, ada sanggar pusat kesenian di Kecamatan Wado sekaligus destinasi wisata seni buhun. Jadi semua jenis kesenian tradisional yang ada di Kecamatan Wado ini bisa ditampilkan di tempat tersebut,” katanya.

0 Komentar