De Grote Postwag, Linggis Tak Mampu Tembus Batuan

De Grote Postwag, Linggis Tak Mampu Tembus Batuan
Seorang pengendara dan warga saat melintas di lokasi Cadas Pangeran, baru-baru ini (Dok sumeks)
0 Komentar

sumedang, KOTA – De Grote Postwag atau Jalan Raya Pos yang melintang dari Anyer hingga Panarukan merupakan jalan yang dibangun pada jaman Hindia-Belanda oleh Gubernur Jendral Dandles.

Salah satu yang terkenal dari jalan tersebut adalah jalan Cadas Pangeran yang berlokasi di Kabupaten Sumedang. Jalan tersebut merupakan penghubung jalan raya Bandung Cirebon.

Menurut pakar Geologi T Bachtiar, bebatuan yang ada di jalan Cadas Pangeran merupakan batuan dari gunung api purba.

Baca Juga:Longsor Cadas Pangeran Segera DitanganiKisah Tim BPBD Berjibaku Hadapi Berbagai Peristiwa

“Cadas Pangeran merupakan batuan dari gunung api yang cukup tua. Sebelum ada De Grote Postwag (Jalan Raya Pos) yang dibangun sekitar tahun 1800-an sudah ada jalan setapak yang bisa dilalui oleh kuda. Terbukti dari kisah tentang perjalanan kerajaan ke Sumedang,” jelas T Bachtiar

Saat pembangunan De Grote Postwag tahun 1808, linggis tak mampu menembus batuan yang ada disana.

“Sangking kuatnya linggis tidak mampu membongkarnya. Sehingga, harus ditembak dengan senjata altileri,” ungkap T. Bachtiar.

Saat ini, Cadas Pangeran menjadi salah satu daerah yang memiliki kerawanan longsor cukup tinggi. Sudah beberapa kali batuan yang berukuran cukup besar jatuh di area tersebut. Dulunya, di area Cadas Pangeran sendiri banyak pohon pohon berukuran besar, namun saat ini sudah banyak alih fungsi lahan dan di lbuat perkebunan.

“Sekarang sudah mulai berubah tutupannya. Jika tutupan itu makin tipis, akan membuat batuan di sana makin labil dan batuan mudah rontok. Jadi tidak ada lagi pengikat akar pohon yang kuat,” kata T. Bachtiar

Menurut T Bachtiar, pencegahan longsor Cadas Pangeran sendiri harus memperhatikan saluran air, jangan sampai air hujan terlalu banyak meresap ke tebing.

“Air hujan Harus disalurkan dengan baik, air hujan jangan sampai terlalu banyak meresap ke tebing. Jika terlalu banyak tebingnya akan jenuh air dan batuannya akan rontok,” ucap T.Bachtiar.

Baca Juga:Jadi yang Paling Unggul, BRI Jalankan BO Valas Bersama Kementerian KeuanganParah! ART asal Garut Dianiaya dan Disekap, Tubuh dan Wajahnya Babak Belur

Perlu diketahui bahwa Cadas Pangeran merupakan hasil dari letusan gunung api pada masa lalu. Dapat terlihat jelas dari batuan yang ada di Cadas Pangeran.

0 Komentar