Wisata Seni Buhun, Pertahankan Kelestarian Seni Tradisional

Wisata Seni Buhun, Pertahankan Kelestarian Seni Tradisional
Salah satu seni buhun di Kabupaten Sumedang yang hampir punah adalah seni Jentreng Jambret yang berasal dari Desa Babakanasem Kecamatan Conggeang (DOK SUMEKS)
0 Komentar

sumedang, WADO – Keberlangsungan pelaku seni tradisional bergantung kepada kepedulian masyarakat dan dorongan pemerintah.

Seniman tradisional di Kecamatan Wado berharap ada program pemberdayaan untuk para seniman tradisional dari pemerintah.

Penampilan kesenian tradisional tidak cukup digelar pada setiap momentum kegiatan seremonial yang dilaksanakan pemerintah. Namun, jenis kesenian buhun yang hampir punah, seharusnya ditampilkan secara continue pada satu tempat yang khusus dibangun untuk pertunjukan seni tradisional tersebut. Seperti seni modern yang ditampilkan di berbagai caffe dan tempat-tempat hiburan.

Baca Juga:Basarnas Terus Pantau 8 Korban Gempa Bumi CianjurCitarum Semakin Membaik, Ridwan Kamil: Sepanjang DAS Sudah Banyak Perubahan

Ketua Paguyuban seni tradisional Kecamatan Wado, Dede Suhendar berharap, pemerintah membuat sebuah destinasi wisata seni tradisional, dilengkapi dengan wahana-wahana buhun.

“Saya berharap ada satu destinasi wisata seni buhun, yang setiap harinya menampilkan kesenian buhun. Selanjutnya, destinasi tersebut bisa dijadikan wisata edukasi untuk memberikan pemahaman seni tradisional kepada generasi penerus,” ucapnya, baru-baru ini.

Diakui, salah satu faktor lemahnya pelaku kesenian tradisional itu karena minat masyarakat untuk menggunakan jenis kesenian tersebut sangat minim.

“Memang selama ini masyarakat kurang begitu respon terhadap kesenian tradisional, untuk acara hajatan saja, sekarang banyak warga yang memilih menampilkan seni modern,” katanya.

Dikatakan, langkah awal untuk tetap menjaga kelestarian seni tradisional, perlu adanya peran pihak lain untuk mempromosikannya.

Dia berharap, seniman tradisional digandeng lembaga usaha yang bisa mempromosikan kesenian tersebut.

“Mungkin kalau ditingkat desa bisa digandeng Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), untuk promosinya atau mungkin ada kerjasama dengan pemilik cafee,” katanya.

Baca Juga:Puluhan Siswa SMPN 1 Surian Terdampak Waduk Sadawarna, Berangkat Sekolah pakai Perahu KaretPolisi Tetapkan Oknum Kepala Desa dan Anaknya jadi Tersangka Penganiayaan

Namun, selain itu juga pelaku seni tradiaional butuh sarana untuk fasilitas pengembangan dan pelestarian kesenian.

Untuk melestarikan kesenian tradisional harus ada upaya edukasi kepada kaum milenial, sebab, tidak semua generasi sekarang mengenali jenis-jenis kesenian termasuk alat-alat kesenian tradisonal yang digunakan.

“Saya berharap, ada sanggar pusat kesenian di Kecamatan Wado sekaligus destinasi wisata seni buhun. Jadi semua jenis kesenian tradisional yang ada di Kecamtan Wado ini bisa ditampilkan di tempat tersebut,” katanya.

0 Komentar