Sejarah Masjid Agung Tegalkalong

Sejarah masjid agung tegalkalong
Sejarah masjid agung tegalkalong/@Dikki Wahyu Afandi
0 Komentar

sumedangekspres – Sejarah dan tragedi masjid agung tegalkalong. Berdasarkan catatan sejarah dari berbagai sumber, Masjid Besar Tegalkalong ternyata merupakan masjid pertama yang dibangun di Sumedang.

Masjid Besar Tegalkalong di Jalan Haji Sulaeman Kelurahan Talun Kecamatan Sumedang Utara, tercatat sebagai masjid tertua di Kabupaten Sumedang lokasinya tepat berada di samping Alun-alun Tegalkalong di wilayah Lingkungan Kaum RT 01 RW 07.

Masjid Tegalkalong ternyata masjid pertama di sumedang dan sempat direnovasi berbarengan dengan pembangunan mesjid agung Sumedang pada tahun 1850 di bawah kepemimpinan Pangeran Soegih.

Baca Juga:Ridwan Kamil Minta Bupati Rajin ke Pasar, Syarat Antisipasi InflasiRidwan Kamil, Jabar Jangan Sampai Impor Beras

Dibalik semua itu, ternyata ada peristiwa kelam yang menimbulkan peperangan di saat menunaikan Idul Fitri.

Berikut, Sejarah dan tragedi masjid agung tegalkalong :

Ketika pusat pemerintahan kerajaan Sumedang Larang dipindahkan dari Dayeuh Luhur ke Tegalkalong sebagai Ibu Kota Kerajaan.

Kala itu, Rd. Aria Soeriadiwangsa (Rangga Gempol) resmi menggantikan Ayah handanya Prabu Geusan Ulun (Rd. Angka Wijaya) untuk memerintah kerajaan Sumedang Larang, pada tahun 1600-an.

Peristiwa sejarah di mesjid Tegalkalong ini yaitu ketika pada 16 Nopember tahun 1786 terjadi serangan tentara Kesultanan Banten. Yang dipimpin oleh Cilik Widara (Ngabehi Satjaparana) dan Tjakrajoeda (Gagak Pranala).

Serangan dilakukan Cilik Widara saat Bupati, Pangeran Panembahan dan para pejabat serta masyarakat sedang menjalankan shalat Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada hari Jumat 16 Nopember tahun 1786.

Akibat serangan tersebut, banyak jatuh korban di pihak Sumedang diantaranya Pangeran Tumenggung Tegal Kalong (Rd. Aria Kusumah) adik Pangeran Soeriadiwangsa (Rangga Gempol), Rd. Aria Sacapati, Rd. Mas Alom, Jagasatroe Santapoera, Rd, Dipa, NM Bajoen dan sebagainya.

Berdasar tragedi berdar4h itu, masyarakat Sumedang yang memegang teguh adat secara turun temurun tidak membolehkan siapapun yang menjadi Bupati Sumedang untuk melaksanakan Shalat Ied di Sumedang, jika hari raya Idul Fitri jatuh di hari Jumat.

Baca Juga:Hal Yang Harus Kamu Siapkan Sebelum Berangkat NgonserBigetron Esport Mobile Legends Harus Berpisah Dengan Duo Tachibana

Itulah sejarah Sejarah dan tragedi alun-alun tegalkalong. Kecamatan Sumedang Utara yang terjadi saat perayaan Idul Fitri.

0 Komentar