Ridwan Kamil Minta Bupati Rajin ke Pasar, Syarat Antisipasi Inflasi

Ridwan Kamil Ke Pasar
Ridwan Kamil Ke Pasar
0 Komentar

sumedangekspres – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta bupati dan walikota rajin ke pasar. Hal itu, dilakukan untuk mengetahui pergerakan harga-harga yang berimbas pada inflasi daerah.

Permintaan Ridwan Kamil ini, diutarakan ketika saat melakukan kunjungan ke Pasar Pasalaran Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon, Rabu (25/2/2023).

Ridwan Kamil pun mengapresiasi inflasi Kabupaten Cirebon di angka 4,8 persen. Namun, apresiasi yang diberikan Gubernur Ridwan Kamil ada syaratnya.

Baca Juga:Ridwan Kamil, Jabar Jangan Sampai Impor BerasHal Yang Harus Kamu Siapkan Sebelum Berangkat Ngonser

“Inflasi diangka 4,8 persen itu sudah bagus. Cirebon saya apresiasi salah satunya adalah Pak Bupati (Bupati Cirebon Drs H Imron MAg, red) harus rajin ke pasar, untuk melihat apa yang naik dan mencarikan solusinya,” jelas Ridwan Kamil.

Menurut Ridwan Kamil, banyak cara untuk mengantisipasi inflasi, salah satunya adalah dengan melakukan operasi pasar, mengupdate harga, dan mengintervensi biaya transportasi.

“Selain itu, juga melibatkan aparat kepolisian untuk menindak penimbun yang menyebabkan naiknya harga pokok dan lainnya,” kata Kang Emil.

Setelah mengecek harga bahan pokok di Pasar Pasalaran, Kang Emil menilai harga bahan pokok masih normal. Dikatakannya, naik maupun turun hara bahan pokok merupakan yang wajar. Asalkan tidak sampai berlebihan, sampai melebihi presentasenya.

Pada kesempatan yang sama, Ridwan Kamil menegaskan tidak setuju dengan impor beras, meski harga terindikasi naik. Ini tidak lain karena Jawa Barat saat ini dalam kondisi surplus beras.

“Harusnya Jawa Barat surplus ya. Surplus kita 1,5 juta ton per tahun. Kalau Jawa Barat diupayakan jangan impor karena kita kan berasnya berlebih, kalau provinsi lain silakan,” ujar Ridwan Kamil.

Bahkan, menurut dia, hingga kini produksi dan kebutuhan beras di Jawa Barat masih surplus mencapai 1,5 juta ton setiap tahunnya. “Jawa Barat tiap tahunnya surplus 1,5 juta ton, sehingga tidak boleh impor beras,” katanya.

Baca Juga:Bigetron Esport Mobile Legends Harus Berpisah Dengan Duo TachibanaBerikut Beberapa Manhwa Terbaik Dengan MC Overpower yang Wajib Kamu Baca

Ia mengatakan, kenaikan harga beras di Jawa Barat juga sedang dicari tahu penyebabnya termasuk menyiapkan langkah-langkah intervensinya. Dari mulai operasi pasar maupun intervensi melalui subsidi angkutan barang menggunakan anggaran dari Biaya Tak Terduga (BTT).

0 Komentar