Dampak Tol Cisumdawu, Ekonomi dan Pariwisata Lumpuh

Dampak Tol Cisumdawu, Ekonomi dan Pariwisata Lumpuh
Jalan Legok-Conggeang yang rusak parah, mengakibatkan wisatawan malas melintas
0 Komentar

sumedang, CONGGEANG – Jalan Legok-Conggeang mengalami kerusakan yang kian hari kian memprihatinkan. Hal ini, diakbitakan karena banyaknya mobil truk teronton dari proyek Tol Cisumdawu.

Jalan tersebut merupakan jalan utama bagi warga Conggeang dan Buahdua, sebagai akses perekonomian masyarakat. Selian itu, jalan ini juga merupakan jalan menuju tempat Wisata Cipanas.

Dibenarakan Indra, yang merupakan salah satu tokoh pemuda Desa Kaler, Kecamatan Paseh. Indra mengatakan, para pelaku usaha omzetnya anjlok, dikala proses pengerjaan jalan tol karena jalan jelek.

Baca Juga:5 Cara di Mana Tempat Kerja Dapat Melayani Kaum Muda Dengan Lebih BaikBhabinkamtibmas Datangi Ibu Hamil di Pedalaman Desa

“Para pelaku usaha omzetnya anjlok, dikala proses pengerjaan jalan tol karena jalan jelek. Pembeli dari kota malas melintasi Jalan Legok-Conggeang. Solusi sekarang harus seperti apa?,” ungkap Indra, yang juga sering disapa Pih Indra ketika ditemui Sumeks baru-baru ini.

Dirinya pun mempertanyakan nasib masyarakat yang tinggal di daerah ini, jika tol belum rampung dan dipergunakan. Namun, pihaknya masih tetap besabar menunggu tindak lanjut dari pemerintah.

“Namun, kita sabarnya ada dua tahun lagi,” sambungnya.

Indra pun merasa termarjinkan, lantaran akses jalan di daerahnya tidak seperti daerah yang sebelumnya terlintasi jalan tol seperti, Jatinangor, Pamulihan, Rancakalong dan Licin, Cimalaka. Jalan yang rusak pun berimbas pada kunjungan ke tempat wisata Cipanas Cileungsing.

Senada diungkapkan Asep, pengelola wisata, tempat pemandian yang dikelolanya mengalami penurunan drastis, setelah adanya pembangunan jalan tol Cisumdawu. Hal itu dikarenakan pengunjung malas untuk datang karena jalan jelek.

“Pengunjung ke sini turun lebih dari 50 persen dari biasanya. Para pengunjung malas untuk datang karena jalan jelek,” ujar Asep.

Asep pun tak dapat berbuat banyak, dan hanya bisa menunggu jalan tol rampung dan kunjungan wisata menjadi normal.

“Saat ini, para pengunjung yang datang memilih melewati Jalan Tanjungkerta, yang berjarak lebih jauh,” sambung Asep. (kga)

0 Komentar