Kenali Peluang Ekonomi Dari Budidaya Sampah

Budidaya sampah hasilkan peluang ekonomi.
Budidaya sampah hasilkan peluang ekonomi. Sumber : ANTARA
0 Komentar

sumedangekspres – Sampah menjadi isu lingkungan hidup yang krusial di setiap negara. Seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat perkotaan, tempat pembuangan sampah menjadi over-capacity.

Sampah yang dinilai masyarakat sebagai barang menjijikkan dan berbau busuk itu, tidak sepenuhnya memiliki nilai jual yang rendah. Sampah juga bisa diolah menjadi barang yang berguna, bahkan memiliki nilai ekonomi.

Sampah seyogianya bisa didaur ulang. Bagi warga yang memiliki inisiatif terhadap sisa-sisa pembungkus makanan maupun lainnya, jenis sampah ini dapat menjadi sumber pendapatan yang menguntungkan.

Baca Juga:Cara Top Up Stumble Guys Via CodashopCara Menukarkan Koin Aplikasi Snack Video Ke Aplikasi Dana

Karena itu, Bank Rakyat Indonesia (BRI) melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) mengajak warga di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, untuk memanfaatkan sisa-sisa sampah menjadi hal yang bermanfaat. Berbagai inisiatif dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dalam mengatasi persoalan sampah melalui program-program yang konkrit.

Program BUMN tersebut dapat mengatasi masalah sampah di wilayah perkotaan, atau wilayah padat penduduk. Salah satunya melalui gerakan antisampah “Yok Kita Gas”. Itu merupakan program pengelolaan sampah terpadu yang terintegrasi dengan program-program lainnya.

Implementasi gerakan antisampah di Jawa Tengah ini, dilakukan di Pasar Kesesi, Kabupaten Pekalongan. Gerakan antisampah tersebut dinilai sebagai salah satu pusat aktivitas ekonomi masyarakat.

Gerakan ini bertujuan untuk menyukseskan peringatan Hari Peduli Sampah yang diperingati setiap tanggal 21 Februari, dan dilakukan di berbagai pasar Indonesia, antara lain di Kota Semarang (Jawa Tengah), Malang (Jawa Timur), Bandung (Jawa Barat), Surabaya (Jawa Timur), dan Denpasar (Bali). Melalui berbagai kegiatan tersebut, diharapkan Pasar Kesesi menjadi pasar yang sehat.

“Kami terus mengajak dan mengedukasi masyarakat untuk bijak dalam mengelola sampah, sehingga lingkungan Pasar dapat terjaga,” kata CEO Regional Office BRI Semarang, Handaru Sakti, dalam perbincangan dengan ANTARA.

Melalui program BRI Peduli, bank menyalurkan bantuan berupa penyediaan tempat sampah terpilah, mesin daur ulang sampah, pemberian tas belanja (shopping bag) kepada pembeli, sekaligus melaksanakan pelatihan pengelolaan sampah. Hal itu dilakukan sebagai bentuk dukungan dalam menjaga kondisi lingkungan pasar yang bersih dari sisa sampah.

0 Komentar