sumedangekspres – Kini OpenAI benar-benar telah rilis setelah rumor kehadirannya telah beredar dengan model bahasa terbaru yaitu yang bernama GPT-4.
Dengan model bahasa baru ini akan bekerja dibeberapa produk yang berbasis kecerdasan buatan seperti ChatGPT tersebut.
Model OpenAI terbaru ini diklaim akan lebih kreatif dan kolaboratif dari sebelumnya. Tak hanya itu model bahasa ini juga mampu memecahkan masalah yang sulit dengan tingat akurasi yang tinggi.
Baca Juga:Teknologi yang Bakal Trend di Tahun 2023LinkedIn Makin Canggih Sematkan AI untuk Pencari Kerja dan Perekrut
OpenAI yang menciptakan ChatGPT dan populer akhir-akhir ini, yang mengatakan dalam sebuah unggahannya di blog bahwasannya teknologi terbarunya adalah “multimodal”.
Yang artinya program tersebut akan dapat memproses gambar dan petunjuk teks dan menjadi sebuah konten.
Diketahui fitur teks tersebut hanya akan tersedia untuk pelanggan ChatGPT Plus serta pengembang perangkat lunak, namun OpenAI mengatakan masih meneliti atas kemampuan GPT-4 dalam menganalisa gambar.
Yang mengejutkan, dengan bantuan teknologinya pengguna platform seperti ChatGPT dapat mengurai dan mengananlisis input gambar yang diberikan pengguna, bukan hanya teks saja.
Jawaban atau respon yang diberikan sendiri hanya tersedia dalam bentuk teks, namun lebih dapat memberikan respons yang akurat dibandingkan dengan GPT-3.5 yang ada di ChatGPT.
OpenAI juga mengatakan bahwa OpenAI mengatakan telah bermitra dengan sejumlah perusahaan untuk mengintegrasikan GPT-4 ke dalam produk lain seperti Duolingo, Stripe, dan Khan Academy.
Secara teknis, GPT-4 dapat menangani multimodal dan media yang bisa diolah untuk sekarang lebih sedikit daripada yang diharapkan oleh beberapa orang.
Baca Juga:Bahaya Salah Kelola Baterai Kendaraan ListrikApakah Mobil Listrik Berbahaya?
Perusahaan mengklaim bahwa kemampuan model untuk memproses teks dan gambar secara bersamaan, sehingga memungkinkannya untuk menginterpretasikan input yang lebih kompleks.
Peluncuran yang sangat dinanti-nantikan tersebut menandakan bagaimana para pekerja dapat beralih pada teknologi kecerdasan buatan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang mereka kerjakan.
Selain itu, hal tersebut juga menjadi sinyal bagaimana perusahaan teknologi akan bersaing untuk memenangkan bisnis tersebut.