Petani Milenial, Merubah Wajah Pertanian Menjadi Lebih Moderen

Petani Milenial, Merubah Wajah Pertanian Menjadi Lebih Moderen
Petani Milenial, Merubah Wajah Pertanian Menjadi Lebih Moderen
0 Komentar

sumedangekspres – Merubah Wajah Pertanian, upaya menggeliatkan minat generasi muda akan kecintaannya terhadap dunia pertanian, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggulirkan Program Petani Milenial yang digulirkan sejak beberapa tahun terakhir.

Program Petani Milenial dinilai sangat penting, lantaran sebagai langkah pemerintah, dalam mendongkrak kualitas sumberdaya manusia di bidang pertanian. Target utama nya, menumbuhkembangkan kewirausahaan muda pertanian serta mensejahterakan kehidupan masyarakat Indonesia.

“Tentunya kami mendapatkan pendampingan sejak dari awal kami masuk program Petani Milenial,” kata Tri Fauzi (35) salah seorang petani Milenial asal Kabupaten Ciamis, saat ditemui di Balai Benih Holtikultura, Provinsi Jawa Barat yang berlokasi di Jatinangor, baru-baru ini.

Baca Juga:Rekomendasi Glamor Camping Bandung Tersohor10 Daftar Oleh oleh Khas Bandung yang Lagi Hits

Mulai dari tatacara Budi daya tanaman hias, kewirausahaan, penjualan bahkan termasuk permodalan sekalipun. “Waktu itu kami terkendala dengan permodalan, tapi Alhamdulillah dapat akses permodalan dengan cara mudah dari bank milik pemerintah,” terangnya.

Dengan mendapatkan transfer ilmu pertanian dari tim ahli, dia mengaku mendapatkan banyak ilmu, tentang cara Budi daya tanaman hias dengan baik. “Di sini kami berkelompok dari berbagai kabupaten kota, sehingga kami banyak teman, di sini bisa sharing juga mengenai banyak hal soal pertanian,” imbuhnya.

Lebih jauh dia menyebutkan, Program Petani Milenial memiliki progres sangat baik untuk masa depan. “Tentunya merubah wajah pertanian menjadi lebih moderen. Sehingga bisa menarik kalangan muda untuk terjun di dalamnya,” sambungnya.

Hal senada diungkapkan Dinda Oktaviani Dewi (24) asal Kabupaten Cianjur. Menurutnya, pertanian adalah dunia yang penuh dengan tantangan dan sangat menyenangkan. “Jangan takut berkecimpung dalam dunia pertanian, karena berani kotor itu sangat baik,” ujarnya.

Diakui Dinda, setelah bergabung ke dalam komunitas Petani Milenial, dia mendapatkan banyak ilmu dan semangat baru dalam mengembangkan minat dan bakatnya. “Ketertarikan saya dalam dunia pertanian, karena Indonesia itu sebagai negara agraris, yang tentunya harus ada generasi penerus untuk melanjutkannya,” terang Dinda.

Arif Nurahman (25) asal Kabupaten Tasikmalaya mengatakan hal yang sama. Bahwa duni pertanian memiliki peluang ekonomi yang sangat besar, jika memang dikerjakan dengan sungguh-sungguh. “Untuk para Milenial, jangan takut untuk mencoba hal-hal yang baru seperti bertani. Karena pertanian butuh regenerasi untuk menopang swasembada pangan,” imbuhnya.

0 Komentar