Selain itu, para tukang ojek juga kesulitan mencari penumpang dan menghabiskan waktu di pangkalan hanya untuk menunggu.
Mendirikan Gojek Dari pengamatan dan percakapan dengan para tukang ojek langganannya, Nadiem menyadari adanya masalah ketersediaan dan permintaan yang tidak seimbang. Oleh karena itu, ia mendirikan Gojek sebagai solusi untuk masalah tersebut.
Gojek diharapkan menjadi layanan transportasi dan pengiriman barang yang cepat.
Nadiem membuka kantor di garasi rumahnya dan menggunakan call center sebagai perantara antara pengemudi dan penumpang.
Baca Juga:AI Art Generator Sebuah Aplikasi Yang Memiliki Kecerdasan Digunakan Untuk Membuat Karya Seni Terbaik933 KPM Rancamulya Dapat Bantuan Pangan
Investor untuk Gojek Selama tiga tahun menjalankan Gojek, Nadiem menggunakan uang pribadinya sebagai modal.
Ketika Gojek semakin berkembang, pada tahun 2014, Northstar Group dari Singapura memberikan dana untuk pengembangan.
Kemudian, Redmart Limited dan Zimplistic Pte Ltd juga ikut berinvestasi.
Pada tahun 2015Â Gojek Semakin Dikenal Pada tahun ini, Gojek meluncurkan aplikasi berbasis ponsel untuk memperkenalkan model bisnisnya dan menarik pelanggan.
Masyarakat pun mulai menggunakan aplikasi tersebut, yang pada akhirnya membawa revolusi dalam gaya hidup banyak orang.
Selain itu, semakin banyak investor yang berdatangan, seperti Softbank dan Google.
Gojek kemudian memperluas jangkauannya dengan menyediakan fitur pemesanan makanan Go-food, pengantaran paket Go-send, layanan pembersihan rumah Go-clean, dan sistem pembayaran digital Go-pay.
Pendiri Gojek yang Sukses Fitur layanan inovatif pada aplikasi Gojek telah menghasilkan pertumbuhan pesat dan menjadikannya startup unicorn di Indonesia di bidang transportasi.
Baca Juga:Kelebihan Dan Kekurangan Hendphone Nokia 8 plus Wajib Kalian KetahuiKOMPETISI INOVASI JAWA BARAT, Ridwan Kamil Wajibkan Inovasi Terbaik Direplikasi 27 Pemda di Jabar
Saat pertama didirikan, Gojek hanya memiliki 20 pengemudi, namun sekarang jumlahnya telah mencapai lebih dari 2 juta dan menyebar ke seluruh Indonesia.
Pengguna Gojek terus meningkat, bahkan dapat melayani lebih dari 3 juta pesanan setiap harinya.
Hal ini mengakibatkan ekspansi bisnis Gojek ke 207 kota di Indonesia dan 5 negara ASEAN. Seiring dengan itu, Gojek juga menjadi startup Decacorn Indonesia.
Perkembangan Gojek yang pesat membawa banyak keuntungan bagi para pemegang sahamnya.
Nadiem Makarim sendiri memiliki 5 persen saham di perusahaan yang didirikannya.
Dengan itu, ia berhasil memperoleh kekayaan sebesar US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun (Majalah Globe Asia, 2018).