Menuju Kota Inklusif, Komunitas Disabilitas Audit Trotoar Inklusi di Bandung

Menuju Kota Inklusif, Komunitas Disabilitas Audit Trotoar Inklusi di Bandung
Menuju Kota Inklusif, Komunitas Disabilitas Audit Trotoar Inklusi di Bandung (istimewa : jabarprov)
0 Komentar

sumedangekspres – Komunitas Disabilitas Audit, menuju Kota Bandung sebagai kota inklusif, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bersama berbagai komunitas disabilitas dan lansia mengaudit trotoar sembari mengampanyekan trotoar inklusif di sepanjang jalan L.L.R.E. Martadinata, Kamis (22/6/2023).

Biro Hukum Advokasi dan Aksesibilitas Perhimpunan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Jawa Barat Aden Achmad mengatakan, masyarakat harus berperilaku inklusif agar trotoar digunakan sesuai fungsinya untuk pejalan kaki dan pesepeda.

“Pejalan kaki ada anak-anak, ibu hamil, lansia, dan termasuk penyandang disabilitas. Kami memerlukan trotoar yang nyaman dan bebas hambatan,” ucap Aden.

Baca Juga:5 Desain Rumah Minimalis Lantai 1 Sederhana Tapi Keliatan Mewah!Spesifikasi Harga Hendphone Nokia Terbaru

Para peserta dibagi dalam dua tim. Tim pertama berjalan dari Taman Pramuka menuju Jalan Banda. Tim kedua berjalan dari Taman Pramuka sampai ke Jalan Ahmad Yani.

Selama audit, Aden menemukan masih banyak PKL yang berdagang di trotoar. Beberapa motor dan mobil pun parkir sembarangan di atas trotoar, sehingga menghalangi para pejalan kaki yang melintas.

“Banyak guiding block yang rusak karena dijadikan parkir liar. Kan sayang ya, satu pihak memperbaiki, di pihak lain malah merusak,” kata Aden.

“Kita harus ciptakan masyarakat yang inklusif dan harus saling menghormati, menghargai hak-hak orang lain,” imbuhnya.

Menurut Aden, pembangunan trotoar inklusif di Kota Bandung sudah ada meski belum sempurna 100 persen. Setiap Jumat, dirinya juga kerap bersama Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) meninjau trotoar yang perlu diperbaiki.

“Alhamdulillah pembangunan trotoar sudah sangat signifikan. Kami butuh kolaborasi dan integrasi antar OPD. Ada yang membenahi trotoar, ada yang menertibkan parkir serta PKL agar trotoar ini menjadi jalur yang bebas hambatan bagi para pejalan kaki,” harapnya.

Komunitas Disabilitas Audit, sementara itu, Hani Hadiani, Pengurus dan Pengajar Indonesia Ramah Lansia (IRL) menuturkan, bersama 15 orang lansia dari Kecamatan Bandung Wetan ikut mengampanyekan trotoar inklusif.

Baca Juga:Spesifikasi Motor Listrik Vespa ElettricaInovasi Cegah “Stunting”, Jawa Barat Terapkan Aplikasi Elsimil 2.0

“Sepanjang jalan tadi ternyata banyak motor dan mobil yang parkir liar. Kami juga bantu mengimbau agar para PKL tidak berjualan di atas trotoar,” tutur Hani.

0 Komentar