Simak Arti dan Makna Coldplay, Band Rock Asal Inggris yang Fenomenal

Simak Arti dan Makna Coldplay, Band Rock Asal Inggris yang Fenomenal
Simak Arti dan Makna Coldplay (Instagram/@coldplay)
0 Komentar

sumedangekspres – Simak arti dan makna Coldplay, band rock asal Inggris yang fenomenal.

Coldplay, band asal Inggris, sedang menjadi topik perbincangan karena rencana mereka untuk tampil di Jakarta pada hari Rabu, 15 November 2023 mendatang.

Coldplay adalah salah satu band dengan basis penggemar terbesar di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Lagu-lagu mereka seperti “Viva la Vida,” “Fix You,” “Yellow,” dan “Hymn for the Weekend” sangat akrab di telinga para penggemar musik.

Namun, apa sebenarnya arti dari kata “Coldplay” itu sendiri?

Baca Juga:8 Rekomendasi Film Indonesia 2021 Terbaik dan TerpopulerRekomendasi Desain Rumah Minimalis 2 Lantai Sederhana dan Biaya Pembangunannya

“Coldplay” terdiri dari dua kata, yaitu “cold” dan “play”. “Cold” berarti dingin atau keren, sementara “play” berarti bermain.

Maka dari itu, “Coldplay” dapat diartikan dalam bahasa gaul sebagai “bermain musik dengan keren”.

Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari Chris Martin dan rekan-rekannya mengenai arti sebenarnya dari kata “Coldplay”.

Secara singkat tentang Coldplay, mereka adalah band rock asal Inggris yang terbentuk di London pada tahun 1997.

Anggotanya terdiri dari vokalis dan pianis Chris Martin, gitaris Jonny Buckland, bassis Guy Berryman, drummer Will Champion, dan direktur kreatif Phil Harvey.

Mereka bertemu saat kuliah di University College London dan mulai bermain musik bersama pada tahun 1997 hingga 1998, awalnya menggunakan nama “Starfish”.

Setelah merilis sebuah extended play secara independen yang berjudul “Safety” pada tahun 1998, Coldplay kemudian menandatangani kontrak dengan Parlophone pada tahun 1999.

Baca Juga:Detoks Medsos Sambil Nostalgia Gunakan HP Nokia 5310 XpressMusic7 Rekomendasi Mie Kocok Paling Enak di Bandung

Album debut mereka, “Parachutes” (2000), berhasil mencuri perhatian dengan singel “Yellow” dan meraih penghargaan Brit Award untuk British Album of the Year, Grammy Award untuk Album Musik Alternatif Terbaik, serta nominasi Mercury Prize.

Album kedua mereka, “A Rush of Blood to the Head” (2002), juga meraih penghargaan yang sama dan menampilkan singel “Clocks” yang memenangkan Grammy Award untuk Record of the Year.

Album ketiga mereka, “X&Y” (2005), dan album keempat mereka, “Viva la Vida or Death and All His Friends” (2008), juga sukses dan menerima penghargaan serta mencapai kesuksesan komersial yang tinggi di berbagai negara.

0 Komentar