Lokasi dan Aksesibilitas Gunung Padang Jawa Barat
Situs Gunung Padang dapat dicapai dalam perjalanan selama sekitar 1,5 jam atau sekitar 45 km dari pusat kota Cianjur.
Jika datang dari Jakarta, perjalanan mencakup jarak sekitar 165 km, dan dari Bandung sekitar 110 km.
Rute menuju situs ini cukup curam, dengan jalur yang naik dan turun.
Baca Juga:Para Gamers Harus Tahu Laptop HP Pavilion 15-EC2047AX: Laptop Gaming Terbaik!Menikmati Keindahan Kota Sumedang di Bukit Toga
Pengunjung harus menaiki ratusan anak tangga untuk mencapai puncak gunung yang dihiasi dengan susunan batu yang memukau.
Sejarah Penemuan Gunung Padang Jawa Barat
Dilaporkan oleh situs Universitas Indonesia, Gunung Padang pertama kali diketahui keberadaannya ketika ditemukan oleh seorang peneliti bernama N. J. Krom pada tahun 1914.
Temuan ini kemudian dilaporkan dalam Rapporten Oudheidkundige Dienst.
Namun, saat itu N. J. Krom tidak memberikan nama khusus untuk situs yang ditemukannya, hanya menyebutkan bahwa ia menemukan sebuah situs baru yang berdekatan dengan Gunung Melati.
Sejak saat itu, Gunung Padang menjadi tempat penelitian dan menarik perhatian publik.
Pada tahun 1979, penemuan peninggalan purbakala dilaporkan oleh seorang warga setempat, dan sejak itu Pusat Penelitian Arkeologi Nasional mulai melakukan penelitian lebih lanjut.
Gunung Padang ternyata merupakan situs peninggalan masa prasejarah, khususnya zaman megalitikum atau zaman batu besar.
Bukti yang menguatkan hal ini adalah tinggalan bebatuan yang digunakan sebagai tempat pemujaan dan hingga saat ini masih berdiri tegak.
Baca Juga:Wisata Arum Jeram di Sungai Cimanuk, Cokok Buat Kamu Yang Suka Menantang AdrenalinCocok Buat Kamu Yang Suka Mendaki, Gunung Tampomas Bisa Menjadi Pilihan Untuk Mendaki
Sayangnya, situs ini mengalami kerusakan baik dari dalam maupun dari luar.
Kerusakan dari dalam disebabkan oleh pertumbuhan tumbuh-tumbuhan liar dan erosi.
Sementara itu, kerusakan dari luar terjadi akibat aktivitas wisata yang tidak terkendali, tindakan vandalisme, serta batu yang sering diduduki atau dipukul.
Faktor-faktor tersebut menyebabkan banyak dari batu punden Gunung Padang mengalami kerusakan, seperti aus, lepas, miring, retak, patah, bahkan ada yang jatuh ke lereng dan kaki bukit.
Hal ini tentu menjadi perhatian serius untuk menjaga dan merawat situs bersejarah ini agar tetap lestari dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang.