Menjelajahi Wisata Agrowisata: Kebun Coklat di Kaki Gunung Palasari Sumedang

Menjelajahi Wisata Agrowisata: Kebun Coklat di Kaki Gunung Palasari Sumedang
Menjelajahi Wisata Agrowisata: Kebun Coklat di Kaki Gunung Palasari Sumedang/iStock
0 Komentar

sumedangekspres –  Kebun Coklat yang terletak di lereng Gunung Palasari, Sumedang, adalah milik Bapak Haji Aca, yang beralamat di Kampung Nalegong, Kelurahan Kotakulon, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang.

Suasana di Kebun Coklat Sumedang ini menampilkan pemandangan pedesaan yang begitu indah, dengan sawah yang luas terlihat dengan jelas dari kaki Gunung Palasari.

Meskipun perjalanan menuju Kebun Coklat Sumedang ini bisa melelahkan, namun keindahan alamnya yang memanjakan mata akan membuatnya sepadan.

Baca Juga:Yuk Pergi Ke Agrowisata Kebun Coklat di Sumedang Ini! Sut Ada Rahasia Bisnisnya Juga!Yuk Kita Keliling Ke Wisata Agrowisata Kebun Coklat di Kaki Gunung Palasari Sumedang!

Perlu diingat bahwa Kebun Coklat Sumedang ini belum resmi dijadikan destinasi agrowisata. Jika Anda berniat berkunjung, sebaiknya meminta izin terlebih dahulu kepada pemilik atau pengelolanya.

Jika beruntung, Anda juga bisa membeli oleh-oleh buah coklat lezat langsung dari pemilik Kebun Coklat di Kaki Gunung Palasari Sumedang ini.

Potensi Bisnis dalam Budidaya Kakao atau Coklat

Tanaman kakao, atau coklat, merupakan salah satu komoditas perkebunan dengan nilai ekonomi tinggi dan menjanjikan sebagai peluang usaha yang menarik.

Kakao memiliki peran penting sebagai bahan baku utama cokelat, yang dapat dipanen sepanjang tahun tanpa dipengaruhi oleh musim.

Dalam budidaya kakao, proses panen dapat dilakukan setiap hari ketika pohon kakao telah mencapai usia matang atau siap panen.

Kakao saat ini menjadi bahan penting dalam berbagai produk makanan, minuman, bahkan farmasi dan kosmetik.

Maka dari itu, potensi bisnis budidaya kakao di masa depan sangat cerah.

Baca Juga:Kamu Bingung Sama Baju Biru Muda Cocok dengan Jilbab Warna Apa? Sini2 Intip 7 Inspirasinya!Celana Biru Cocok dengan Baju Warna Apa Sih? Buruan Intip Sini!

Tanaman kakao (Theobroma Cacao L) cocok dengan tanah dan iklim di Indonesia, terutama di wilayah Dagangan, Madiun, terutama di kaki bukit pegunungan Wilis.

Masyarakat di Desa Segulung biasanya memanfaatkan lahan berbukit-bukit untuk menanam kakao dan cengkeh.

Kakao sering ditanam secara tumpangsari karena lahan tersebut kurang cocok untuk tanaman padi.

Menariknya, cengkeh hanya dapat dipanen sekali dalam setahun, sedangkan pohon kakao dapat dipetik hampir setiap hari setelah mencapai usia 3 tahun atau lebih.

Budidaya pohon kakao lebih baik dilakukan bersamaan dengan tanaman pelindung seperti cengkeh, lamtoro, gleresidae, atau albasia.

0 Komentar