sumedangekspres– Raden Kian Santang Setelah masuk Islam, ternyata setelah pertemuannya dengan Ali di Mekah Kian Santang tertarik dengan agama yang di anut Ali yaitu Islam, Kian Santang memutuskan untuk menjadi seorang Islam dan menjadi murid Ali. Ali yang dikisahkan pada cerita ini dipercayai adalah
Syaidina Ali (Yundiafi, 1993, h.23). Setelah lama berguru dengan Ali, Kian Santang mulai memahami ajaran Agama Islam kemudian berniat kembali ke Pajajaran untuk menyebarkan agama Islam. Setelah perjalanan hidup yang panjang di Mekah akhirnya Kian Santang kembali ke Pajajaran dan mencoba berbicara pada Prabu Siliwangi, ia mengajak ayahnya agar masuk Islam agar rakyatnya pun mengikuti ajaran yang dianut pemimpinnya. Namun permintaan Kian Santang di
tolak oleh Prabu Siliwangi dengan amarah hingga Pajajaran hilang menjadi hutan belantara yang kini adalah Hutan Raya Bogor dan memiliki prasasti Batu Tulis.
Walau Prabu Siliwangi belum diberi hidayah untuk memasuki dan mempercayai agama Islam sepenuhnya, tidak menghalangi Raden Kian Santang untuk melakukan penyebaran agama Islam. Raden Kian Santang memulai penyebaran di daerahdaerah kecil pedalaman tanah Pasundan. Limbangan ialah tempat penyebaran pertama di wilayah Priangan tatar Sunda. Pada waktu itu selain di daerah Godog Garut, penyebaran agama Islam juga sebagian kecil terjadi dengan proses perdagangan para pedagang Arab dan India di daerah pantai bagian utara. Nama Prabu Kian Santang berganti menjadi Syekh Sunan Rochmat Suci.
Baca Juga:Mau Tampil Kece Depan Ayang? Inilah Inspirasi Baju Merah Cocok Dengan Celana Warna Apa?Cara Pemasangan Twibbon Tadika Mesra
Awalnya Kian Santang mulai mengislamkan raja lokal seperti Raja Galuh Pakuwon di Limbangan yang dikenal atau memiliki nama Sunan Pancer. Setelah mengislamkan\ rajanya otomatis rakyat juga mengikuti pemimpin (Suratman, 1981, h.49).
Berkat Sunan Pancer agama Islam bisa tersebar luas dan berkembang di daerah Galuh Pakuwon. Kian Santang secara langsung mengislamkan petinggi kerajaan dan raja lokal yang lain seperti Santowan Suci Mareja yang adalah sahabat Kian Santang, Sunan Sirapuji, Sunan Batuwangi yang kini berada di kecamatan Singajaya.
Lalu ajaran Agama Islam kemudian menyebar di seluruh tanah Priangan melalui rajaraja lokal tersebut. Kemudian setelahnya ajaran Islam disebarkan oleh generasi ke generasi, generasi selanjutnya adalah para sufi seperti Jafar Sidiq, Fatah Rahmatullah, Abdul Muhyi dan ulama dari Cirebon dan Mataram yaitu dari Cangkuang Arif Muhammad dan dari Sumedang Pangeran Santri. Setelah itu Penyebaran Agama Islam berkembang semakin meluas.