Budaya Milangkala Ajang Instrospeksi Desa

Budaya Milangkala Ajang Instrospeksi Desa
OPTIMIS: Poto bersama Irjend Pol Purn Drs H Adang Rochjana (tengah), dengan kru TVRI Jawa Barat, baru-baru ini.
0 Komentar

KOTA – Penyelenggaraan budaya milangkala di desa adalah suatu momentum yang tepat untuk desa berintrospeksi. Guna menilai menurun atau meningkatknya kehidupan masyarakat. Hal Ini disampaikan Tokoh masyarakat Sumedang Irjend Pol Purn Drs H Adang Rochjana., kepada Sumeks baru-baru ini.

“Jadi bagi para Kepala Desa (Kades) dengan adanya budaya Milangkala, bisa diinisiasikan sebagai titik start untuk mengecek kondisi awal daripada desanya,” katanya.

Baik di bidang, lanjur H Adang, pertaniannya, perikanan dan peternakan. bahkan dari segi ekonomi dan Kebudayaan.

Baca Juga:Masalah Ekonomi Faktor Utama Perceraian1382 Warga Situ Dapat Bantuan Beras

“Apakah hasilnya itu menurun tetap atau meningkat, karena budaya itu bukan hanya kesenia tapi cipta, karsa dan karya,” jelas H Adang.

Menurut H Adang , Budaya Milangkala itu bukan untuk hura-hura tapi untuk introspeksi dan pertimbangan bagi Kepala Desa dan Perangkat Desa termasuk masyarakat desanya. Untuk pengembangan berbagai bidang produk di desa dan harus adanya intervensi dari Pemerintah Daerah (Pemda).

“Pemda harus intervensi dan memfasilitasi karena masyarakat desa ini harus dilatih, kalau menurut teori ekonomi ada dua faktor dalam meningkatkan produksi pertanian dan peternakan. Satu biaya penggarapanya di murahkan, kedua hasilnya dinaikan, kalau tidak bisa dua- duanya minimal biaya penggarapanya dikurangi, contoh harga bibit dan pupuk dimurahkan,” ucap H Adang.

H adang mengatakan, ia akan turun sendiri untuk bekerjasama untuk mencoba menciptakan hasil-hasil pertanian, perikanan dan produk desa lainya yang unggulan.

“Karena untuk selama ini di Sumedang belum ada suatu daerah yang dibanggajan karena hasil pertanian dan perikananya,” ujarnya.

H Adang menegaskan, bahwa kewajiban Pemerintahlah yang harus memfasilitasi dan intervensi pada kemajuan di tiap desa.

“Masyarakat desa kesulitan di bidang pemasaran, kalau perlu dialokasikasikan oleh Pemda anggaran dana. Untuk membeli hasil panen di masyarakat lalu dijual keluar,” katanya.

Baca Juga:Girimukti Salurkan BLT DDPlaza Asia Gelar Ngaji di Mall

Jadi, lanjut H Adang, dari Budaya Milangkala ini banyak sekali manfaatnya bagi desa, terutama dalam menilai kemajuan desa di segala bidang.

“Mudah -mudahan Pj. Bupati sekarang mau diajak untuk memajukan produk yang ada di desa. Supaya bersama sama bisa mengembangkan Sumedang, menjadi betul-betul Sumedang Tandang Makalangan,” pungkasnya. (ahm)

0 Komentar