Fakta unik tradisi mitoni: Tradisi 7 Bulanan kehamilan yang sering dilakukan!

Fakta unik tradisi mitoni
Fakta unik tradisi mitoni(ist)
0 Komentar

sumedangekspres-Fakta unik tradisi mitoni, para bunda yang sudah memasuki usia kehamilan 7 bulan pasti ada tradisi adat mitoni atau tujuh bulanan, ternyata ada fakta menarik loh tentang mitoni yang ternyata fakta ini jarang diketahui oleh banyak orang.

Yang unik dari perayaan ‘mitoni’ ini adalah, diadakannya pada hari baik saja, yaitu hari Senin atau Selasa, atau hanya pada hari Jumat atau Sabtu siang sampai malam. Tidak hanya pilihan hari saja, upacara ini diadakan di tempat khusus, yang dinamakan pasren/petanen atau senthong tengah, yang dalam pengertian Bahasa Indonesia merupakan suatu bilik atau kamar dalam rumah utama tradisional Jawa jaman dulu.

Letak ‘senthong’ ini berada di bagian belakang yang dikelilingi oleh bangunan lain seperti pendopo, gandhok, pawon dan sebagainya. Dalam keluarga, ‘senthong’ tengah berfungsi sebagai ruangan meditasi dan berdoa serta penghormatan terhadap Dewi Sri atau Dewi Padi, karena umumnya masayrakat Jawa bermatapencaharian agraris. Namun, karena saat ini kebanyakan rumah tidak memiliki ruangan ini, maka upacara 7 bulanan diadakan di ruang keluarga atau ruangan yang memiliki area yang cukup luas.

Baca Juga:Klarifikasi Ria Ricis tentang rumah tangganya yang dikabarkan isu tak sedap!Berapa lama waktu merebus telur? Inilah Cara merebus telur dengan benar!

Serangkaian acara 7 bulanan dilakukan juga berbagai kegiatan tradisional yang tidak hanya oleh bunda tetapi juga oleh suami, diantaranya bunda akan disiram dengan air bunga oleh orang tua, mertua dan suami. Lalu suami memecah dan membelah kelapa cengkir, telur ayam kampung dimasukkan ke dalam kain calon ibu hingga pecah. Selain itu bunda akan mengganti busana sebanyak 7 jenis kain batik dengan motif khusus dan digendong masuk oleh suami, dan memutuskan lilitan janur, menjalani upacara Brojolan, memecahkan periuk, minum jamu, nyolong endhog, hingga upacara jual rujak atau dodol dawet.

Upacara ini bertujuan untuk mempersiapkan mental calon ayah dan bunda serta seluruh anggota keluarga secara psikologis dan menjalin tali silaturahmi seluruh keluarga besar. Karena kelahiran si Kecil merupakan hal yang istimewa, dan akan mengemban tugas suci dari Sang Pencipta, semua proses yang terkait kelahiran si Kecil menjadi perhatian seluruh anggota keluarga, termasuk persiapan kelahiran, kecukupan nutrisi bunda dan si Kecil. Seluruh anggota keluarga akan membantu bunda untuk persiapan ini dan tercermin dalam aktivitas keluarga besar dalam upacara tradisional ini.

0 Komentar