5 Perusahaan Tinggalkan Jabar Pindah ke Jatim, Akibat Upah Yang Terlalu Tinggi

5 Perusahaan Tinggalkan Jabar Pindah ke Jatim, Akibat Upah Yang Terlalu Tinggi
5 Perusahaan Tinggalkan Jabar Pindah ke Jatim, Akibat Upah Yang Terlalu Tinggi(istimewa/bbc.com)
0 Komentar

sumedangekspres – 5 Perusahaan Tinggalkan Jabar Pindah ke Jatim, Akibat Upah Yang Terlalu Tinggi

Menurut data Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Provinsi Jawa Barat pada tahun 2023, ada sekitar lima perusahaan di jabar pada bidang alas kaki dan garmen pindah dari Jawa Barat ke Jawa Timur. Dan ada juga perusahaan yang tutup permanen.

Dari lima perusahaan yang meninggalkan dan berhenti beroperasi secara permanen, beberapa di antaranya adalah PT Dean Shoes yang berbasis di Karawang dan bergerak di sektor alas kaki dengan jumlah karyawan sekitar 3.500 orang.

Baca Juga:Debat Capres-Cawapres Dimulai Hari Ini, Anies Cak Imin Sudah BerlatihBocah Tenggelam di Sungai Citarum, Sudah 1 Minggu Belum Ditemukan

PT Besco Indonesia, yang juga berlokasi di Karawang dan beroperasi dalam sektor yang serupa, memiliki sekitar 4.000 karyawan yang turut terkena dampaknya.

Tidak hanya di Karawang, keadaan yang serupa juga dialami oleh beberapa perusahaan lainnya. Salah satunya adalah PT Eins Trend di Purwakarta yang memiliki 4.000 karyawan, serta PT Matindo World di Sukabumi yang mempekerjakan 1.800 orang, dan PT Simmone Accessary di Bogor dengan 1.000 karyawan, semuanya terdampak. Ketiga perusahaan ini beroperasi di sektor garmen.

5 perusahaan tinggalkan Jabar Pindah ke Jatim itu terjadi diduga karena upah di Jawa Barat dianggap sudah terlalu tinggi dan perusahaan sudah tidak sanggup membayar, sehingga ada sekitar 14000 karyawan dari lima perusahaan tersebut di PHK.

Dengan 5 perusahaan tinggalkan Jabar Pindah ke Jatim dan ribuan karyawan sudah tidak bekerja lagi ini tentu akan meningkatkan kembali angka pengangguran di Jawa Barat, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jawa Barat pada akhir 2023 ada di angka 7,44 persen. Persentase itu turun dari dua tahun sebelumnya yakni 8,31 persen (2022) dan 9,82 persen (2021).

0 Komentar