4 Perilaku Buruk Pengungsi Rohingya yang Membuatnya Ditolak Warga Aceh

4 Perilaku Buruk Pengungsi Rohingya yang Membuatnya Ditolak Warga Aceh
4 Perilaku Buruk Pengungsi Rohingya yang Membuatnya Ditolak Warga Aceh (ist)
0 Komentar

sumedangekspres – 4 Perilaku Buruk Pengungsi Rohingya yang Membuatnya Ditolak Warga Aceh.

Pengungsi Rohingya yang mencari perlindungan di Aceh, Indonesia, menyajikan tantangan serius bagi masyarakat setempat.

Meskipun sebagian besar dari mereka datang dengan latar belakang kemanusiaan dan pencarian perlindungan, berbagai insiden telah menunjukkan bahwa perilaku beberapa pengungsi tersebut telah menimbulkan ketegangan dan penolakan dari warga Aceh.

4 Perilaku Buruk Pengungsi Rohingya

1. Dugaan Pelecehan Seksual terhadap Anak-anak
Seorang warga Rohingya ditangkap oleh polisi atas dugaan pelecehan seksual terhadap seorang anak di bawah umur di kamp penampungan sementara di Padang Tiji, Pidie, Aceh.

Baca Juga:Warga Tolak Pengungsi Rohingya, Ini Kata PJ Gubernur Aceh3 Anggota Paspampres Lolos Hukuman Mati Usai Menculik dan Membunuh Imam Masykur

Insiden seperti ini menciptakan kekhawatiran serius dan menambah ketidaknyamanan di antara masyarakat setempat.

2. Buang Bantuan Warga ke Laut
Saat pertama kali tiba di Aceh, pengungsi Rohingya disambut dengan baik oleh masyarakat setempat. Mereka diberi bantuan berupa air mineral dan nasi bungkus.

Namun, kejadian mengejutkan terjadi ketika sekelompok pengungsi membuang bantuan yang mereka terima ke laut.

Kejadian ini terjadi di Desa Pulo Pineung Meunasah Dua, Bireuen, Aceh, ketika para imigran dilarang turun dari kapal.

3. Tidak Mematuhi Norma dan Adat Lokal
Salah satu alasan penolakan pengungsi Rohingya oleh masyarakat Aceh adalah perilaku mereka yang dianggap tidak patuh pada norma-norma dan adat masyarakat setempat.

Beberapa laporan menyebutkan bahwa para pengungsi tidak mematuhi syariat Islam dan adat yang berlaku di Aceh.

4. Kabur dari Kamp Pengungsian
Beberapa pengungsi Rohingya mencoba melarikan diri dari kamp pengungsian, menciptakan kekhawatiran dan tindakan penangkapan oleh pihak berwenang.

Baca Juga:Jadwal Sholat Sumedang Selasa 12 Desember 2023ASN Sumedang Wajib Lempar Senyum ke Warga, PJ Bupati Intruksikan PJ Sekda Sumedang Buat Surat Edaran

Beberapa di antaranya pernah mencoba kabur dari kamp penampungan di Ladong, Aceh Besar, Aceh. Mereka berusaha melarikan diri setelah disediakan kendaraan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Penerimaan buruk terhadap pengungsi Rohingya di Aceh tidak hanya berasal dari kondisi mereka sebagai korban konflik, tetapi juga akibat perilaku beberapa individu yang terlibat.

Hal ini memunculkan kompleksitas dalam manajemen krisis pengungsi dan menyoroti pentingnya integrasi yang hati-hati dan pengawasan ketat untuk mencegah gangguan dan penolakan di masyarakat penerima.

0 Komentar