Dapat Dukungan Investor Kelas Kakap, Kini Zenius Tutup Operasi

Dapat Dukungan Investor Kelas Kakap, Kini Zenius Tutup Operasi
Zenius/Quora
0 Komentar

sumedangekspres – Benarkah startup edutech Zenius tutup? Mari simak selengkapnya.

Pada awalnya, prospek Zenius, startup edutech Indonesia, terlihat cerah dengan dukungan finansial dari investor kelas kakap.

Namun, sayangnya, perusahaan tersebut harus menutup operasinya untuk sementara waktu. Pada Maret 2022, Zenius mengumumkan pendanaan senilai US$40 juta melalui MDI Ventures, anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.

Investor-investor ternama lainnya yang turut mendukung Zenius termasuk Northstar Group milik CEO GoTo, Patrick Walujo, serta perusahaan modal ventura Alpha JWC yang dipimpin oleh Chandra Tjan dan Jefrey Joe.

Baca Juga:Ada Bansos Rp443 T, Kok Orang Miskin di Indonesia Masih…Sandiaga Uno: Overtourism Bali Bukan Hanya Jumlah, Tapi…

Meskipun mendapatkan dukungan finansial yang cukup, perjalanan Zenius tidak selalu mulus.

Setelah mengumumkan pendanaan dari MDI Ventures, perusahaan ini melakukan akuisisi terhadap Primagama, jaringan penyedia layanan bimbingan belajar offline.

Namun, langkah tersebut diikuti dengan dua putaran pemutusan hubungan kerja (PHK) pada bulan Mei dan Agustus 2022, yang konon berdampak pada ratusan karyawan.

Tantangan operasional yang dihadapi Zenius membawa perusahaan ini mengambil langkah drastis dengan menutup sementara operasinya.

Pernyataan resmi perusahaan yang dirilis pada Rabu (4/1/2024) menyebutkan, “Kami mengambil langkah strategis untuk menghentikan operasi untuk sementara, tetapi kami menjamin bahwa kami tidak akan berhenti berusaha untuk menjalankan dan mewujudkan visi untuk merangkai Indonesia yang cerdas, cerah, asik.”

Meski pernyataan tersebut tidak memberikan rincian mengenai alasan penutupan operasi, Zenius menyadari dampaknya pada para pengguna.

Dalam permintaan maaf resmi, Zenius menyatakan, “Kami menyadari bahwa keputusan ini akan mengecewakan banyak pihak, terutama para pengguna setia kami, yang telah mendukung dan mempercayai kami selama ini. Untuk itu, kami meminta maaf dan berterima kasih kepada para pengguna dan mitra atas kepercayaan yang telah diberikan.”

Baca Juga:Wisatawan Gunungkidul Capai 3.447.743 Orang di 2023, Apakah Termasuk Kamu?Hoax! Video Viral Longsor di Jalan Cadas Pangeran Sumedang

Peristiwa ini menunjukkan bahwa meskipun mendapatkan dukungan finansial dari investor kelas kakap, tantangan operasional dapat menjadi kenyataan yang sulit diatasi bagi startup di industri pendidikan.

Selain Zenius, startup edutech lainnya di Indonesia seperti Ruangguru, Cakap, dan HarukaEdu mungkin juga dihadapkan pada tekanan serupa dalam menghadapi perubahan dinamika pasar dan lingkungan bisnis.

0 Komentar