sumedangeskpres, RANCAKALONG – Warga di sekitar Bendungan Disposal Cihamerang di Dusun Ciledug, RT 06 RW 04, Desa Sukasirnarasa, Kecamatan Rancakalong mendadak panik. Pasalnya, Bendungan Cihamerang tersebut jebol.
Lebih fatalnya, elevasi air menurun hingga tergerusnya tebingan tanah yang posisinya berdekatan dengan pemukiman warga. Rasa khawatir warga akan terjadinya bencana alam semakin memuncak.
Camat Rancakalong, Cecep Supriatna mengatakan, kejadiannya berawal beberapa hari lalu pada saat hujan deras mengguyur kawasan tersebut. Sehingga, debit air meningkat seiring curah hujan yang tinggi.
Baca Juga:Kades Licin Minta Kepastian CKJTPelunasan Bipih Bisa Diangsur Dua Tahap
“Dampaknya, kawasan tersebut digenangi air dengan kedalaman mencapai 25 meter,” ujar Cecep Supriatna, Selasa (9/1).
Dia mengatakan, tekanannya pun menjadi berat yang menyebabkan saluran air menjadi jebol. Air pun mengalir ke daerah yang paling ujung, yakni ke Cibawang.
“Sebetulnya air meluap karena curah hujan yang sangat tinggi. Lahan tersebut milik warga dan ada sebagian yang kepunyaan perusahaan,” ujarnya.
Ditegaskan, semua sudah berupaya, terkait bagaimana caranya penimbunan disposal bekas pembangunan tol tersebut
“Kami berharap kejadian seperti ini tentu tidak terulang lagi. Dan, ke depannya ada penanganan yang lebih jelas dan cepat,” ujarnya.
Diakui, sebanyak 22 KK atau 91 jiwa menjadi terdampak genangan air tersebut. Selain itu, sebanyak 42 rumah terancam.
“Kami khawatir, karena melihat genangan air sudah mendekati pemukiman,” ujarnya.
Dampak jebolnya saluran di Cibawang kemarin, diperkirakan sekitar 8 hektare lahan tergenangi. Pihaknya pun menyediakan tenda darurat untuk warga sebagai persiapan jika terjadi sesuatu pada malam hari.
Baca Juga:DPO APDESI : Desa Tetap Laksanakan Pemilihan BPDPLN UID Jabar Salurkan Bantuan Bencana Gempa
Sebetulnya, untuk siang hari masyarakat masih bisa beraktivitas dan masuk ke rumahnya masing-masing.
“Tapi jika malam hari, khawatir debit air terus tinggi maka dipersiapkan tenda darurat,” ujarnya. (bim)