Gangguan Jiwa di Kalangan Pelajar Banyak Terjadi Gegara Bullying

Gangguan Jiwa di Kalangan Pelajar Banyak Terjadi Gegara Bullying
Gangguan Jiwa di Kalangan Pelajar Banyak Terjadi Gegara Bullying (ist)
0 Komentar

sumedangekspres – Gangguan Jiwa di Kalangan Pelajar Banyak Terjadi Gegara Bullying.

Dalam era modern ini, kesehatan jiwa menjadi aspek yang semakin mendapat perhatian, terutama di kalangan pelajar.

Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo, Sri Budi Utami, mengungkapkan bahwa fenomena gangguan kesehatan jiwa semakin meningkat di kalangan pelajar.

Peningkatan ini terdeteksi melalui skrining kesehatan dan skrining kesehatan jiwa yang dilakukan secara rutin setiap tahunnya.

Baca Juga:UMKM Ingin Pemilu Dilaksanakan Tiap TahunZulkifli Hasan ‘Diarak’ Warga Papua

Artikel ini akan menjelaskan lebih rinci tentang peningkatan gangguan kesehatan jiwa di kalangan pelajar Kulon Progo, dampaknya, serta upaya pencegahan yang dilakukan.

Peningkatan Gangguan Kesehatan Jiwa di Kalangan Pelajar:

Dalam acara launching Rekomendasi Implementasi Kebijakan Layanan Kesehatan Jiwa yang Berorientasi Pemulihan di Gedung Sekolah Vokasi UGM, Sri Budi Utami menyampaikan temuannya terkait peningkatan gangguan kesehatan jiwa di kalangan pelajar.

Hasil skrining menunjukkan bahwa peningkatan ini memiliki potensi serius dan perlu penanganan lebih lanjut.

Gangguan Jiwa Ringan dan Hubungannya dengan Bullying:

Gangguan jiwa yang umum ditemui di kalangan pelajar cenderung bersifat ringan, seperti cemas berlebihan.

Sri Budi Utami menjelaskan bahwa kasus bullying menjadi salah satu penyebab utama gangguan kesehatan jiwa di kalangan pelajar.

Kasus-kasus ini dapat merusak psikis pelajar, tetapi masih dapat disembuhkan jika ditangani dengan cepat dan didukung oleh lingkungan kerja dan keluarga.

Dampak Fenomena Bunuh Diri di Kulon Progo:

Fenomena bunuh diri dan percobaan bunuh diri di Kulon Progo menjadi perhatian serius, terutama dengan peningkatan kasus yang terjadi setiap tahunnya dari 200 hingga 2023.

Baca Juga:Waktu Kecil Dibesarkan Ayah, Udah Besar Malah Aniaya AyahAnak Angkat Diperkosa Ayah Gegara Utang di Sumbawa, Aksi Bejat Dilakukan di Toilet

Sri Budi Utami mencatatkan angka yang memprihatinkan, dengan tujuh kasus bunuh diri pada 2020, lima kasus pada 2021, dan meningkat tajam menjadi 11 kasus pada 2023.

Juga, percobaan bunuh diri terjadi dengan angka yang cukup signifikan.

Penyebab Bunuh Diri dan Upaya Pencegahan:

Penyebab bunuh diri dapat bervariasi, melibatkan masalah kesehatan mental, gangguan jiwa, hingga keputusasaan karena berbagai alasan seperti sakit kronis, masalah ekonomi, dan persoalan rumah tangga.

Sri Budi Utami menekankan bahwa memberikan lingkungan yang nyaman bagi penderita dapat mencegah terjadinya bunuh diri.

0 Komentar