sumedangekspres – Kenapa media asing soroti Gibran? Mari simak artikel selengkapnya.
Calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, kembali menjadi sorotan media asing setelah tampil dalam debat keempat pemilu presiden RI akhir pekan lalu.
Sejumlah media, termasuk South China Morning Post (SCMP) dan Channel News Asia (CNA), memberikan perhatian khusus terhadap taktik dan pertanyaan kontroversial yang digunakan oleh Gibran.
Dalam artikel berjudul “Indonesia election 2024: Gibran resorts to ‘gotcha questions’, jargon in VP debate in bid to trip up rivals,” SCMP melaporkan bahwa Gibran menggunakan jargon kebijakan khusus dan pertanyaan yang menjebak untuk menjatuhkan saingannya.
Baca Juga:Dulu Kawan Kini Lawan, Tom Lembong Spill Kesalahan Besar Jokowi!Tom Lembong: Presiden Marah-marah, sampai Keluar Kata Bodoh
Kritikus menggambarkan taktiknya sebagai sesuatu yang ‘ngeri’, namun diakui efektif untuk mempertahankan tiketnya pada jalur kemenangan.
Penggunaan jargon dan singkatan asing oleh Gibran dalam menanyai rekan-rekan kandidatnya memicu perubahan aturan dalam debat.
Kini, istilah-istilah tersebut harus didefinisikan sebelum seorang kandidat memberikan tanggapannya, meskipun hal ini tidak menyurutkan semangat Gibran.
Menariknya, pertanyaan kontroversial Gibran tentang “greenflation” juga mencuri perhatian.
SCMP melaporkan bahwa momen ini memicu aturan baru dalam debat, di mana istilah tersebut harus dijelaskan sebelum direspons.
Meskipun demikian, Gibran tetap tanpa ragu menanyakan pertanyaan tersebut kepada cawapres nomor urut 3, Mahfud MD.
Channel News Asia (CNA) juga memberikan sorotan terhadap gestur kontroversial Gibran dalam debat tersebut.
Dalam artikel berjudul “Dent in public hype over Indonesia VP candidate Gibran after ‘rude’ gesture against opponent in live debate,” CNA menyoroti “ducking gesture” atau gerakan merunduk yang dilakukan oleh cawapres Prabowo Subianto sebagai tanggapan terhadap pertanyaan Gibran tentang “greenflation.”
Baca Juga:Ini Prestasi Tom Lembong, Politikus yang Disebut Gibran di Debat CawapresJokowi Curhat: Jadi Pemerintah Diseneni, Mundur Diseneni
Selain itu, kehebohan di media sosial turut dimuat dalam liputan CNA, dengan netizen di platform media sosial X mengkritik Gibran karena dianggap berusaha terlalu keras untuk menjadi ‘savage’ selama debat.
Mereka menilai bahwa Gibran gagal dan malah terlihat ‘songong’, bahasa gaul Indonesia untuk kasar dan tidak sopan.
Sebuah postingan di platform media sosial X yang menampilkan video interaksi tersebut bahkan memperoleh lebih dari 2,5 juta penayangan dalam waktu kurang dari sehari.