Indonesia dan Korea Selatan Sepakat Lanjutkan Proyek Jet Tempur Meskipun Tertunda Pembayaran

Jet tempur
Jet tempur (ilustrasi/capture/pixels)
0 Komentar

sumedangekspres – Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Cho Tae-yul, dan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, telah menyepakati untuk terus bekerja sama dalam pembuatan jet tempur meskipun proyek tersebut melambat akibat penundaan pembayaran oleh Indonesia.

Menurut Kementerian Luar Negeri Korea Selatan, penundaan pembayaran telah berlangsung selama hampir 2 tahun.

Indonesia telah menunda pembayaran selama hampir dua tahun, dengan hanya sebagian kecil dari total biaya yang dibayarkan sebesar sekitar 278 miliar won (Rp3,2 triliun), sementara tunggakan mencapai hampir 1 triliun won (Rp11,7 triliun).

Baca Juga:Malas Mengganti Sarung Bantal Menyebabkan Timbulnya Jerawat, Mitos atau Fakta?Bahaya Menggigit Kuku yang Harus Anda Diwaspadai!

Pembahasan masalah ini terjadi saat Cho dan Retno bertemu secara bilateral di sela-sela pertemuan para Menteri Luar Negeri kelompok G20 di Rio de Janeiro pada Rabu (21/2), demikian disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Korea Selatan dalam rilisnya.

Indonesia telah setuju untuk menanggung sekitar 20 persen dari total biaya proyek, yang mencapai 8,1 triliun won (sekitar Rp95,07 triliun) dan dimulai sejak tahun 2015, dengan target pengembangan jet tempur KF-21 hingga tahun 2026.

Kesepakatan ini juga mencakup produksi 48 jet tempur di dalam negeri.

Meskipun terdapat penundaan pembayaran dan beberapa hambatan, kesepakatan antara Indonesia dan Korea Selatan dalam proyek pembuatan jet tempur menunjukkan komitmen keduanya untuk menjaga kerjasama yang strategis dalam pengembangan teknologi pertahanan.***

 

0 Komentar