Dua Mahasiswa Unpad Jatinangor Meninggal Dunia Akibat Tersambar Petir

Dua Mahasiswa Unpad Jatinangor Meninggal Dunia Akibat Tersambar Petir
Dua Mahasiswa Unpad Jatinangor Meninggal Dunia Akibat Tersambar Petir
0 Komentar

sumedangeskpres, JATINANGOR – Tragedi menyelimuti lingkungan Universitas Padjajaran (Unpad) Jatinangor, setelah dua mahasiswa teknik geologi menjadi korban tersambar petir. Korban pertama adalah Mitzelion Rayi Adimastya Putra, yang telah dijemput keluarganya dan dibawa ke Cibubur. Sedangkan korban kedua, Bangkit Alyuda Prasetyo, saat ini sedang disholatkan di Masjid Raya Unpad, dan jenazahnya akan diberangkatkan ke Padang dengan kerjasama Rumah Sakit AMC Cileunyi Bandung.

 

Menurut Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad, Dandi Supriadi, kedua mahasiswa tersebut sedang berkegiatan pribadi di Batukuda, Cileunyi, bukan dalam acara resmi kampus. 

 

“Mereka bukan dalam acara resmi kampus, sedang berkegiatan sendiri,” terang Dandi saat dihubungi oleh Sumeks melalui telepon pada Sabtu (24/2).

 

Baca Juga:Demi Beras Murah Warga Harus Antre PanjangPemkab Segera Basmi Bank Emok

Informasi yang diterima pagi itu menyebutkan bahwa kedua mahasiswa tersebut meninggal dunia akibat tersambar petir. Keduanya kemudian disemayamkan di kampus Unpad Jatinangor setelah mendapat penanganan medis di RS AMC. Mitzelion Rayi Adimastya Putra telah dijemput keluarganya dan dibawa ke Cibubur, sementara Bangkit Alyuda Prasetyo sedang disholatkan di Masjid Raya Unpad sebelum diberangkatkan ke Padang.

 

“Mitzelion adalah mahasiswa Teknik Geologi angkatan 2021, sedangkan Bangkit adalah mahasiswa Teknik Geologi angkatan 2022,” jelas Dandi.

 

Tragedi ini menyisakan duka mendalam bagi seluruh civitas akademika Unpad Jatinangor. “Kami turut berduka cita yang mendalam atas kepergian Mitzelion Rayi Adimastya Putra dan Bangkit Alyuda Prasetyo. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” ucapnya.

 

Dengan musibah yang terjadi kepada dua mahasiswa tersebut pihaknya menyampaikan perlu tingkatkan upaya preventif di tengah kondisi cuaca yang ekstrim di wilayah Bandung dan Sumedang saat ini. Kehati-hatian sangat diperlukan melalui persiapan yang matang sebelum melakukan kegiatan luar ruang di alam terbuka.

 

Selanjutnya, dihimbau juga untuk para mahasiswa agar selalu berkoordinasi dengan kampus apabila melakukan kegiatan di luar, sehingga apabila ada sesuatu terjadi dapat langsung terpantau. (kos)

0 Komentar