Ada Salah Satu Umat Islam yang Puasa Tanggal 10 Maret? Ini Dia Alasannya

Ada Salah Satu Umat Islam yang Puasa Tanggal 10 Maret? Ini Dia Alasannya
Ada Salah Satu Umat Islam yang Puasa Tanggal 10 Maret? Ini Dia Alasannya (ist)
0 Komentar

sumedangekspres – Ada Salah Satu Umat Islam yang Puasa Tanggal 10 Maret? Ini Dia Alasannya.

Salah satu jemaat Islam yang akan memulai awal puasa Ramadhan pada tanggal 10 Maret 2024 adalah Jemaah Tarekat Naqsabandiyah Al-Kholidiyah Jalaliyah di Sumatera Utara (Sumut).

Keputusan penentuan awal puasa Ramadhan tersebut ditetapkan berdasarkan arahan Tuan Guru di Tarekat Naqsabandiyah.

Baca Juga:Moderasi Beragama "Penguatan Moderasi Beragama Menciptakan Beragama yang Damai dan Toleran"Kolaborasi Kementerian ESDM dan Pemerintah Kabupaten Sumedang Menuju Sumber Daya Terbarukan

“Jemaah Tarekat Naqsyabandiyah Al-Kholidiyah Jalaliyah InsyaAllah mulai puasa tanggal 10 Maret 2024,” kata Wakil Ketua Majelis Fatwa Tarekat Naqsabandiyah Al-Kholidiyah Jalaliyah, Munawar Kholil, dikutip Sumedang Ekspres dari CNNIndonesia.com, Kamis (5/3).

Munawar menerangkan Salat Tarawih pertama akan dilaksanakan oleh Jemaah Tarekat Naqsabandiyah Al-Kholidiyah Jalaliyah di Sumatera Utara (Sumut) pada Sabtu (9/3) malam.

Salat Tarawih berpusat di Pesantren Bandar Tinggi, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Selain itu salat tarawih juga akan digelar di Pondok Pesantren Naqsabandiyah di kawasan Marindal.

“Penentuan awal puasa Ramadan itu untuk Jemaah Tarekat Naqsabandiyah se- Indonesia dan pusatnya di Sumut. Sedangkan Salat Tarawih digelar pada Sabtu malam Minggu. Kemudian pada Minggu puasa,” jelasnya.

Diketahui bahwa Pemerintah Indonesia akan menggelar Sidang Isbat pada tanggal 10 Maret 2024 untuk menentukan awal puasa Ramadhan jatuh pada tanggal 11 atau 12 Maret 2024.

Sementara itu, Muhammadiyah sudah menetapkan awal puasa Ramadhan jatuh pada tanggal 11 Maret 2024.

 

Baca Juga:Berapa Gaji Community Officer BTPN Syariah?Daftar dan Sistem Gaji MR DIY

Cara Menyikapi Perbedaan Awal Puasa Dengan Bijak

1. Menghormati Setiap Perbedaan Pendapat

Sikap yang paling bijak adalah dengan saling menghormati setiap pendapat yang berbeda.

Baik itu Muhammadiyah, Pemerintah maupun Jemaah Tarekat Naqsabandiyah Al-Kholidiyah Jalaliyah di Sumatera Utara pasti memiliki dasar argumentasinya sendiri dalam menentukan awal bulan Ramadhan.

Sebagai umat Islam yang baik dan bijak, tidaklah diperkenankan untuk saling menganggap diri paling benar dan menganggap orang lain salah.

Menghormati perbedaan pendapat dan pandangan adalah sebuah upayan mempertahankan ukhuwah islamiyah.

 

2. Menjaga Persatuan dan Kedamaian

Meskipun terjadi perbedaan pendapat dan pandangan, bukanlah hal yang patut dijadikan alasan untuk merusak persatuan serta kedamaian antar umat Islam.

Berdiskusi dan bertukar pikiran boleh saja dilakukan selama tidak ada yang merasa disudutkan, disalahkan dan menimbulkan percikan perpecahan.

0 Komentar