Membedah 6 Pemicu Wabah Kolera yang Mengancam di Afrika Selatan

Membedah 6 Pemicu Wabah Kolera yang Mengancam di Afrika Selatan
Membedah 6 Pemicu Wabah Kolera yang Mengancam di Afrika Selatan (ist/AP/Odelyn Joseph)
0 Komentar

sumedangekspres – Membedah 6 Pemicu Wabah Kolera yang Mengancam di Afrika Selatan.

Wabah kolera yang mengerikan telah mengguncang masyarakat di Afrika Selatan, menimbulkan kepanikan dan ancaman kesehatan yang serius.

Kondisi ini telah menyebar secara luas melintasi perbatasan, memicu krisis kesehatan terparah dalam satu dekade terakhir di wilayah tersebut.

6 Pemicu Wabah Kolera di Afrika Selatan

1. Kurangnya Akses Air BersihDalam panggilan darurat untuk menanggapi wabah ini, para pemimpin dari Komunitas Pembangunan Afrika Selatan (SADC) mengungkapkan tantangan utama yang dihadapi: kurangnya akses terhadap air bersih.

Baca Juga:230 Orang Tewas Karena Wabah Kolera di Kongo, Apa itu Kolera? Ini Penyebab, Tanda, Pengobatan, dan PencegahanKongo Darurat: Wabah Kolera Terparah dalam 5 Tahun Terakhir

Kolera, yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae, menyerang usus kecil, memicu diare akut yang dapat menyebabkan dehidrasi fatal. Penanganan yang cepat diperlukan untuk menghindari kematian yang tidak perlu.

2. Kelangkaan Vaksin Kolera

Keterbatasan akses terhadap vaksin kolera menjadi tantangan dalam menangani wabah ini.

Meskipun vaksin dapat membantu mencegah penularan, ketersediaannya terbatas.

Hal ini menempatkan staf kesehatan dalam situasi yang sulit, di mana upaya pencegahan dan penanganan menjadi lebih rumit.

 

3. Wabah Berkepanjangan Sejak Januari 2022

Sejak awal tahun 2022, wabah kolera telah menginfeksi lebih dari 188.000 orang di tujuh negara di Afrika Selatan, termasuk Zambia, Zimbabwe, Malawi, Mozambik, Tanzania, Afrika Selatan, dan Republik Demokratik Kongo.

Angka kematian mencapai lebih dari 4.100 jiwa, menggambarkan keparahan krisis ini.

Wabah ini terus berlanjut, bahkan negara yang belum terkena dampak sebelumnya mulai melaporkan kasus baru.

 

4. Pergerakan Lintas Batas yang Tidak TerkendaliPergerakan lintas batas yang tidak terkendali juga menjadi faktor penyebaran wabah.

Kontak langsung antara individu dari berbagai wilayah dapat menyebabkan penularan kolera.

Baca Juga:Menyiram Tanaman Hidroponik Setiap Hari, Perlukah?Cara Merawat Tanaman Hidroponik: Panduan Praktis untuk Keberhasilan Tanaman

Kondisi ini diperparah oleh kebersihan yang buruk dan kurangnya kesadaran akan praktik kebersihan yang baik.

 

5. Kondisi Sanitasi yang BurukKolera adalah penyakit yang umumnya menyebar di daerah dengan sanitasi yang buruk.

Wilayah yang terkena dampak, terutama di Afrika bagian selatan, memiliki sistem sanitasi yang tidak memadai dan kekurangan sumber air bersih.

Penduduk pedesaan seringkali tidak memiliki akses ke fasilitas sanitasi, meningkatkan risiko penularan penyakit.

 

6. Dampak Banjir akibat Perubahan IklimPerubahan iklim, khususnya banjir yang semakin sering dan parah, juga telah mempengaruhi penyebaran kolera.

0 Komentar