Selain siswa-siswi, lanjut dia, pihaknya juga memberikan pembelajaran kepada para guru dan tenaga pendidik untuk membimbing anak-anak jangan sampai jika terjadi bencana mereka tidak siap.
“Karena yang lebih tepat memberikan materi mitigasi bencana adalah para guru dan dewan sekolah, begitupun dengan lembaga lainnya,” ujarnya.
Dikatakan, untuk melakukan pembinaan ini kedepan BPBD Sumedang akan berkolaborasi bersama SKPD terkait, bukan saja BPBD. Pihaknya akan melibatkan tiap-tiap unsur kepolisian, TNI atau Badan Narkotika dan Satpol PP ataupun yang lainnya.
Baca Juga:Kunjungan Wisatawan Gunung Kunci MenurunPemdes Cikole Gencarkan Sosialisasi dan Aktivasi IKD
“Kita akan berkolaborasi dan ini sudah kita lakukan pembicaraan awal dengan Dinas Pendidikan. Mereka sudah menyambut baik jika perlu melakukan mitigasi bencana dilakukan secara tim,” jelasnya.
Disebutkan, mitigasi bencana tidak hanya dilakukan di sekolah, tetapi juga akan dilakukan di dalam rapat-rapat minggon.
“Insya Allah akan dilakukan setiap hari Rabu dimana rapat minggon dilakukan kecamatan-kecamatan,” tandasnya.
Kata dia, pihaknya juga menerima permintaan dari lembaga apapun, baik itu sekolah, lembaga pemerintah ataupun swasta untuk diberikan pengetahuan, sosialisasi materi kebencanaan dan termasuk penyelamatan jika terjadi bencana.
“Kami menyampaikan 100 persen kepada pihak-pihak terkait itu jangan pernah memandang kesulitan terkait biaya. Untuk biaya bisa ditiadakan, silahkan saja sesuai kemampuan. Kalau ada biaya silahkan, tidak adapun silahkan. Termasuk, para awak media jika melakukan ini kami terbuka secara lebar, menerima jika kami diundang memberikan materi terkait kebencanaan,” jelasnya.
Dia pun mengatakan, fokus utama pemberian materi terkait mitigasi bencana adalah daerah rawan bencana. Daerah rawan bencana itu seperti, daerah Kecamatan Sumedang Selatan secara menyeluruh, Cimanggung, Jatinangor, Tanjungsari, termasuk Rancakalong.
“Selain itu, Ujungjaya, Wado dan sebagainya. Semuanya akan diberikan materi sesuai tingkat bencananya tinggi atau tidak. Namun, yang termasuk bukan daerah rawan bencana pun akan kita lakukan hal yang sama,” tutupnya. (bim)