sumedangekspres – Lebih dari 600 warga antusias berkumpul dalam syukuran HUT ke-60 Partai Golkar yang digelar di Dapil 3 Sumedang, meliputi Kecamatan Paseh, Conggeang, dan Ujung Jaya.
Acara ini diinisiasi oleh Hj. Yuslita Sumartini Bilqis, yang akrab disapa Bunda Bilqis, sebagai bagian dari upaya mendekatkan diri dengan konstituen.
“Kami berkumpul untuk merayakan syukuran HUT Golkar yang ke-60 bersama masyarakat di sini,” ujar Bunda Bilqis.
Baca Juga:Paslon 1 Gelar Kampanye Akbar di Desa Licin, Sambut Antusiasme Ratusan WargaPerayaan Ulang Tahun Golkar ke-60 Dimeriahkan Gerak Jalan dan Sapa Warga
Rangkaian acara dimulai dengan makan bakso bersama yang diikuti oleh ratusan peserta.
Setelah itu, peserta juga menikmati hidangan mie ayam dan makan besar yang menambah suasana kebersamaan.
Acara dilanjutkan dengan tradisi Ngagogo, yakni menangkap ikan tanpa menggunakan alat, yang mendapat sambutan meriah dari warga.
“Warga sangat antusias dan berterima kasih kepada Golkar yang berulang tahun. Ini karena di sini merupakan basis Golkar,” kata Bunda Bilqis.
Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada tim pendukungnya yang terus solid mendukung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sumedang, Eni Sumarni dan Ridwan Solichin.
Selain itu, Bunda Bilqis juga mendukung pasangan calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 4, Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan, dengan slogan “Jabar Istimewa”.
Hasil survei terkini menunjukkan bahwa pasangan nomor urut 1, Eni Sumarni dan Ridwan Solichin, unggul dengan elektabilitas mencapai 43 persen.
Baca Juga:Mahasiswa ITB Jatinangor Tewas Diduga Loncat dari Lantai 27 ApartemenH-8 Pilkada Sumedang: Golkar Fokus pada Kampanye Masif dan Gerakan Jaga TPS
“Alhamdulillah, semoga hasil survei ini dapat terus kami kawal hingga hari H Pilkada pada 27 November 2024,” tambahnya.
Calon Bupati Sumedang nomor urut 1, Dra. Ir. Hj. Eni Sumarni, M.Kes, atau yang akrab disapa Bunda Eni, turut hadir dalam acara tersebut.
Ia menuturkan bahwa tradisi Ngagogo sering menjadi permintaan masyarakat di berbagai lokasi kampanye.
“Ini kebiasaan yang bagus untuk menjaga kebersamaan dan keguyuban,” ungkap Bunda Eni.
Menurutnya, filosofi Ngagogo memiliki makna mendalam sebagai simbol perjuangan.
“Untuk mendapatkan ikan, harus bersusah payah dahulu. Sama halnya dengan meraih keberhasilan, harus ada usaha keras sebelumnya,” jelasnya.
Bunda Eni juga mengibaratkan kegiatan Ngagogo seperti perjuangannya dalam meraih dukungan masyarakat.