sumedangekspres, KOTA – Kegiatan Kejuaraan Daerah (Kejurda) Pencak Silat Nahdlatul Ulama yang diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah Pagar Nusa Provinsi Jawa Barat pada Minggu (8/12) lalu. Dari total 13 Pimpinan Cabang Kabupaten/Kota yang berpartisipasi dengan jumlah peserta sekitar 500 atlet, Kabupaten Sumedang berhasil meraih juara umum pada kategori jurus baku.
Ketua Pimpinan Cabang Pagar Nusa Kabupaten Sumedang, Asep Mahbub Munawar, mengungkapkan rasa syukurnya atas prestasi tersebut.
“Alhamdulillah, KEJURDA kali ini para atlet santri Pagar Nusa Sumedang mendapatkan hasil yang sangat memuaskan,” ujarnya, Senin (9/12).
Baca Juga:Aparat Kerja Bakti Bersihkan Pasar ConggeangGagalkan Napi Kabur, Siswa SMP dan SMK Dapat Beasiswa
PSNU Pagar Nusa Sumedang berhasil meraih prestasi pada Kategori Jurus Baku Remaja dan Dewasa. Pada kategori Jurus Baku Remaja, PSNU Pagar Nusa Sumedang berhasil meraih Juara 1 pada nomor Tunggal Putra dan Tunggal Putri.
Selanjutnya, pada nomor Ganda, mereka meraih Juara 2 untuk Ganda Putra dan Ganda Putri. Sedangkan pada nomor Beregu, Sumedang berhasil meraih Juara 3 untuk Beregu Putra dan Beregu Putri.
Sementara itu, pada kategori Jurus Baku Dewasa, Sumedang juga menunjukkan prestasi gemilang dengan meraih Juara 1 untuk Tunggal Putra dan Tunggal Putri. Di nomor Ganda, mereka meraih Juara 2 untuk Ganda Putra dan Ganda Putri, serta Juara 3 untuk Beregu Putra dan Beregu Putri.
Asep menyebutkan, hasil tersebut menjadi kebanggaan bagi Kabupaten Sumedang.
“Prestasi ini merupakan hasil dari semangat dan kerja keras para atlet yang terus berlatih siang dan malam. Kini, saatnya kita mempersiapkan diri untuk mewakili Jawa Barat di Kejuaraan Nasional (KEJURNAS),” jelasnya.
Menurut informasi terakhir, Kejurnas dijadwalkan berlangsung bulan depan di Jakarta. Asep pun meminta para atlet untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan konsistensi latihan.
“Kita selalu berdoa agar diberikan kesehatan, kelancaran, dan ridho Allah SWT dalam setiap langkah menuju Kejurnas,” imbuhnya.
Asep juga menyoroti tantangan yang dihadapi Pagar Nusa selama ini.
“Meskipun sering dianggap anak tiri dibandingkan dengan badan otonom lainnya, hal itu tidak mengurangi semangat kami untuk berjuang di Pagar Nusa dan Nahdlatul Ulama dalam melestarikan budaya seni bela diri tanah air,” tegasnya.