“Kami tidak ingin ada warga yang kesulitan hanya untuk mendapatkan dokumen dasar seperti KTP-el atau KK. Dengan hadir langsung ke warga, diharapkan tidak ada lagi alasan tidak terjangkau,” tegasnya.
Ia juga menyebutkan bahwa jenis layanan yang dibawa ke lapangan disesuaikan dengan kebutuhan warga di masing-masing lokasi. Di wilayah dengan banyak anak sekolah, misalnya, layanan KIA biasanya menjadi prioritas. Sementara di daerah padat penduduk, perekaman KTP-el dan perubahan data domisili paling banyak diminati.
Kegiatan ini berlangsung berkat sinergi antara Disdukcapil dengan penyelenggara Saptuan Budaya Ekosistem Kasumedangan. Selain menambah nilai kegiatan budaya, kolaborasi ini membuktikan bahwa pelayanan publik dapat dikemas lebih inklusif dan mendekatkan pemerintah dengan masyarakat.
Baca Juga:Jalan Desa Rancamulya Selesai Di-Hotmix Lewat Program BankeudesPembangunan KDMP Mekarjaya Dikebut, Baru Capai 10 Persen
Kegiatan budaya yang biasanya hanya menyuguhkan tontonan kali ini juga menjadi wadah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya dokumen kependudukan. Banyak warga yang tampak memanfaatkan waktu senggang di sela menonton pertunjukan untuk berkonsultasi dengan petugas.
Melihat tingginya antusiasme masyarakat, Disdukcapil berencana terus mengembangkan pola jemput bola di berbagai titik. Bangbang berharap pelayanan mobile ini dapat mengurangi jumlah warga yang belum memiliki dokumen kependudukan lengkap, sekaligus mempercepat update data kependudukan Sumedang.
“Semoga layanan seperti ini bisa semakin memudahkan masyarakat, dan kami tentu akan terus hadir di ruang-ruang publik seperti ini,” pungkasnya.(red)