Sejak Awal Berdiri, Kios Pasar Sandang Sumedang yang Terjual Baru Mencapai 54%

Sejak Awal Berdiri, Kios Pasar Sandang Sumedang yang Terjual Baru Mencapai 54%
Pasar Sandang Sumedang tampak dari depan. (Foto: Net/Illustrasi)
0 Komentar

SUMEKS, Kota – Pengelola Pasar Sandang Sumedang mengklaim jika pihaknya telah berupaya untuk menggenjot peningkatan jumlah traffic atau kunjungan konsumen terhadap pasar dengan tujuan untuk meningkatkan daya beli masyarakat.

Kepala Kantor Pasar Sandang Sumedang Taufik Hidayat mengatakan, untuk mengembangkan pasar, pihaknya juga turut dibantu oleh pemerintah daerah.

“Betul pengelola itu bertanggungjawab secara internal dengan memasarkan dan mengupayakan pasar tetap ramai. Tapi secara eksternal kita harus berdampingan dan bersinergi dengan pemda, tidak bisa berjalan sendiri. Internal pasar kita ada pengelola. Dan eksternal ada aturan pemerintah agar tidak bertabrakan,” ujarnya.

Baca Juga:Warga Protes, Trotoar Dijadikan Lahan ParkirBupati: Ziarah ke Taman Makam Pahlawan Sebuah Wahana Untuk Mengenang Jasa Para Pahlawan

Menurutnya, lanjut Taufik, pemda sudah sangat mengupayakan agar traffic kunjungan ke pasar ini semakin besar. Namun, lagi lagi rencana dan upaya yang dilakukan tidak selalu berakhir baik.

“Seperti program PNS harus belanja ke pasar. Kemudian ada program Disdukcapil yang diadakan di kios yang kita sediakan dilantai 2. Itu sampai 5 kios untuk dipakai operasionalnya Disduk. Tapi untuk saat kemarin baru sampai mobil layanan itupun kan apresiasi pemerintah. Terus ada lagi pameran bumdes dilakukan dipasar. Kegiatan dengan Bank BRI juga pernah,” paparnya.

Sementara itu, dari jumlah bangunan sekitar 876 unit, hingga saat ini baru terjual sekitar 54%. Dan bangunan tersebut terdiri dari Kios, Los, Lemprakan serta Konter.

“Pihak pengelola dan pemerintah daerah sudah berjuang. Namun mungkin belum saatnya aja pasar ini ramai,” ucapnya.

Taufik juga mengungkapkan, penurunan omzet memang tidak dapat dipungkiri lagi. Bahkan, berapa jumlah omset yang turun, pihaknya juga mengaku tidak mengetahui angka pasti penurunan tersebut.

“Kita lihat saja di retribusi. Warga pasar berapa, pendapatan retribusi berapa. Ini masih belum mencapai target. Jika ingin angka pastinya harus ke dinas terkait karena itu masuk ke dalam statistik pencapaian ya, jelas itu bukan kewenangan pengelola,” terangnya.

Namun demikian, dengan adanya kebijakan nasional dan daerah yang sudah mulai menerapkan kelonggaran dalam PPKM, dirinya melihat potensi jika pasar akan kembali ramai.

Baca Juga:Aset Bumdesma Buahdua Capai Rp 5,5 Miliar RupiahDONY: SAKIP Desa Dilatarbelakangi Tingginya Resiko Penyimpangan Dana

“Seperti kita membuat event di lantai 2 contohnya pengajian atau permainan dan lain lain. Dampak keramaian tersebut akan berpengaruh kepada banyak hal seperti omzet pedagang atau bahkan penjualan unit,” tuturnya. (Mg1)

0 Komentar