Pembangunan Pabrik di Sawahdadap Timbulkan Polemik

Pembangunan Pabrik di Sawahdadap Timbulkan Polemik
(Foto: NET/ILLUSTRASI)
0 Komentar

Usulan Warga Ditolak Perusahaan

SUMEKS, Cimanggung – Pembangunan sebuah pabrik di wilayah Desa Sawahdadap Kecamatan Cimanggung, tepatnya di Kawasan Industri Dwi Papuri (Jarum Super), tak berjalan mulus.

Persoalannya warga Desa Sawahdadap merasa keberatan dengan berjalannya proyek pembangunan pabrik tersebut. Karena, pihak PT Mustika Siliwangi Lestari (MSL) dianggap tak bisa diajak bekerjasama.

Menanggapi hal tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Desa Sawahdadap Inka Zakiyah menyampaikan, kesepakatan dua belah pihak antara warga dengan PT MSL sudah dibicarakan bersama.

Baca Juga:Pembelajaran Harus Sesuai Lingkungan SiswaTahapan Pengundian Nomor Urut Dilakukan Demokratis

“Pembicaraan soal ini cukup alot, dan ini bukan yang pertama. Jadi ini pembahasan yang ketiga kalinya,” kata Zakiyah kepada awak media, Senin (11/10).

Menurutnya, demi kelancaran dalam proyek pembangunan pabrik, PT MSL perlu memenuhi beberapa poin yang diminta oleh warga setempat. “Kalau pihak PT MSL sepakat, warga juga justru mendukung proyek pembangunan tersebut,” kata Zakiyah.

Diketahui, dari beberapa usulan yang diminta oleh warga, sebagian sudah disepakati PT MSL. Salah satunya memperkerjakan masyarakat lokal dalam proyek pembangunan.

Kendati demikian, warga Desa Sawahdadap masih merasa keberatan karena salah satu usulan mereka ditolak atau tak diterima oleh pihak PT MSL.

“PT MSL tidak mau menerima kerjasama penyediaan bahan baku bangunan berbahan alam, karena kata mereka (PT MSL) sudah ada kontrak kerjasama dengan pihak penyedia bahan baku lain di luar daerah sebelumnya,” imbuh Zakiyah.

Dikatakan, penolakan kerjasama oleh PT MSL dengan warga Desa Sawahdadap itu pun menimbulkan polemik yang dikhawatirkan dapat menjadi kendala dalam proyek pembangunan pabrik karena terdapat penolakan dari masyarakat lokal.

Selain itu, kata Inka, diajak kerjasama dengan pengusaha putra daerah menolak begitupun diajak kerjasama dengan Bumdespun menolak dengan berbagai alasan yang prematur. (kos)

0 Komentar