Kabel PLN, Banyak Terancam Pohon Tumbang

Kabel PLN, Banyak Terancam Pohon Tumbang
Petugas PLN saat memangkas pohon yang membahayakan kabel PLN di Desa Cipeuteuy Kecamatan Darmaraja, kemarin. (HERI PURNAMA/SUMEKS)
0 Komentar

SUMEDANG.JABAREKSPRES.COM – Musim badai, jalur kabel PLN rawan terancam pohon tumbang. Pohon yang menjulang tinggi melebihi kabel PLN bisa menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.

Petugas PLN unit Darmaraja bagian teknis, Andi menyebutkan ada beberapa wilayah yang rawan pohon tumbang yang mengenai jalur PLN. Seperti di wilayah Desa Cinangsi, Cimarga Kecamatan Cisitu wilayah Karedok Kecamatan Jatigede dan beberapa wilayah hutan.

“Akhir-akhir ini memang sering terjadi angin kencang, dampaknya bisa mengakibatkan pohon tumbang, hal itu bisa berimbas mengenai kabel PLN,” kata dia kepada Sumeks, Senin (24/1).

Baca Juga:Hindari Kerugian Akibat Genangan Air Waduk, Tanaman Palawija Jadi SolusiBNI Siap Bantu Petani Kacang Koro

Dalam hal ini, pihaknya terkendala oleh kesadaran pemilik pohon. Sebab, tidak semua pemilik pohon mengizinkan pohonnya ditertibkan pihak PLN.

“Yang menjadi kendala bagi kami, kesadaran pemilik pohon, kadang tidak mengizinkan,” katanya.

Dikatakan, dia berharap ada kesadaran dari pihak pemilik pohon untuk mengizinkan pohonnya dipangkas. Sebab, kalau pohonnya mengenai kabel PLN dampaknya bisa berbahaya dan fatal bagi masyarakat banyak.

“Biasanya kalau udah kejadian baru pemiliknya mengizinkan, harusnya dari sebelum kejadian,” tegasnya.

Dia menegaskan, sebagian masyarakat mau pohonnya diganti rugi oleh pihak PLN. Padahal tidak ada program untuk membayar pohon warga yang mengancam kabel tersebut.

“Warga maunya dibebaskan, tapi kami kan tidak ada program untuk hal itu,” ucapnya.

Dengan begitu, hal ini harus ada ikut campur tangan pemerintah desa agar bisa memberikan himbauan kepada warga pemilik pohon yang membahayakan kabel listrik milik PLN.

Baca Juga:Tingkatkan Sains, MAN 2 Sumedang Kerjasama Dengan GOPergunu Jabar: Penggunaan Teknologi Digital Penting Bagi Pendidikan

“Mungkin harus ada keterlibatan pemerintah desa untuk melobi warga agar mengizinkan pohonnya dipangkas,” kata dia. (eri)

0 Komentar