Setelah Penemuan Fosil, Sumedang Diharapkan Jadi Puseur Kepurbakalaan

Setelah Penemuan Fosil, Sumedang Diharapkan Jadi Puseur Kepurbakalaan
Kepala Bidang Kebudayaan Disbudparpora Kabupaten Sumedang Budi Akbar, menunjukkan fosil purba yang diduga merupakan rahang stegodon (gajah purba), kemarin. (ADHI SEPTIAHADI/SUMEKS )
0 Komentar

SUMEDANG.JABAREKSPRES.COM – Pasca dihebohkan dengan penemuan fosil di wilayah Kecamatan Tomo, kini telah ada tindak lanjut dari pemerintah Kabupaten Sumedang melalui Disbudparpora dan Badan Geologi dan Balai Arkeologi Bandung.

Penemuan fosil itu sendiri terdiri dari berbagai macam, ada binatang darat dan laut. Adapula alat perkakas manusia purba.

Kadisparbudpora Sumedang, Bambang Riyanto melalui Kepala Bidang Kebudayaan Budi Akbar mengatakan penemuan fosil ini ditemukan di Desa Jembarwangi dan Darmawangi Kecamatan Tomo beberapa waktu lalu.

Baca Juga:Harga Kedelai Naik, Pengrajin Tahu: Pelanggan KaburKades Jembarwangi Beberkan Awal Mula Penemuan Fosil Purbakala

“Tindak lanjut penemuan fosil ini terus dilakukan. Seperti hari ini dedang dilakukan diskusi Collection Talk #9 oleh Badan Geologi Kementerian ESDM melalui zoom meeting, ” jelasnya kepada Sumeks di ruangannya, Selasa (25/1)

Narasumbernya, lanjut Budi, dari museum Geologi Bandung, Arkeolog dan tentunya pemerintah Kabupaten Sumedang diwakili Kadisparbudpora serta para peneliti lainnya.

“Jadi di lokasi ada 18 peneliti dan arkeolog sebagai tindak lanjut penemuan fosil purba. Fosil yang ditemukan yakni berbagai macam binatang dan perkakas manusia purba,” jelasnya.

Binatang laut ditemukan di Desa Darmawangi seperti kerang moluska, gigi hiu dan gigi muara. Sementara, di Jembarwangi lebih banyak binatang darat dan perkakas manusia purba.

“Ada sapi purba dan ada juga stegodon gajah purba yang ukurannya cukup besar. Serta, alat purba manusia seperti alat pemotong, pembelah untuk berburu sudah ditemukan,” sambungnya.

Budi mengharapkan bisa menemukan potensi manusia purbanya dari hasil temuan perkakas-perkas hidup manusia purba.

“Perkakasnya sekarang disimpan di museum Geologi dan museum Arkeolog. Ada juga di pemerintah Kabupaten Sumedang,” katanya.

Baca Juga:Sukaratu Harapkan Sungai Cihonje Segera DinormalisasiHari Pertama, Ribuan Mobil Jajal Tol Cisumdawu

Penelitian ini sudah dimulai dari tahun 2017 oleh berbagai perguruan tinggi. Seperti ITB dan Unpad. Kemudian, Arkeologi dibawah Kemendikbud dan Unsur Geologi.

Budi menuturkan, di Kecamatan Tomo telah ditemukan sebanyak 677 benda Fosil ataupun perkakas hidup manusia jaman pra aksara atau jaman purba.

“Menurut ilmu pengetahuan bahwa temuan itu betul, dalam perkiraan sekitar 1⅕ – 2 juta tahun yang lalu. Temuan fosil ini, merupakan kekayaan alam dan kekayaan sangat mahal yang tak ternilai harganya dan wajib diselamatkan,” tuturnya.

Budi berharap Kabupaten Sumedang bisa menjadi destinasi wisata Kepurbakalaan dan Budaya, bukan hanya Puseur Budaya Sunda, juga menjadi puseur kepurbakalaan di Indonesia. (asg)

0 Komentar