Museum Tali Pocong dan Keranda Mayat di Tulungagung

Museum Tali Pocong dan Keranda Mayat di Tulungagung
Museum Tali Pocong dan Keranda Mayat di Tulungagung (istimewa)
0 Komentar

sumedangekspres, SURABAYA – Museum Antik Aryojeding, Tulungagung menyimpan barang tak lazim seperti benda benda kuno hingga tali pocong dan keranda mayat. Keberadaan museum pribadi tersebut milik seorang laki-laki bernama Sutarji.

Sutarji adalah warga Desa Aryojeding, Kecamatan Rejotangan, Tulungagung. Sutarji mempunyai hobi mengoleksi aneka benda-benda antik sejak puluhan tahun silam. Di dalam rumah yang terkesan nyentrik tersebut tersimpan ribuan jenis benda-benda koleksi miliknya.

Dilansir detik.com, koleksi miliknya antara lain, keranda mayat, tali pocong, dokar, televisi kuno, senter, jam dinding, mesin jahit alat musik kuno, perabot rumah tangga dan masih banyak lagi yang lainnya.

Baca Juga:Limbah Medis Bekas Rapid Test Antigen Covid-19 Berserakan di LautRatusan Ojol Geruduk Customer Kasar di Cirebon

Ia mengaku mendapatkan barang-barang tersebut dari sejumlah daerah di Tulungagung dan kota sekitarnya. Barang-barang tersebut dibeli dari masyarakat langsung.

“Kadang ada yang datang ke sini bawa barang, kemudian saya beli,” kata Sutarji di rumahnya.

“Ada juga anak-anak sekolah berkunjung ke sini, kemudian bilang kalau di rumah ada barang-barang antik. Kemudian saya datangi rumahnya, kadang ada yang boleh dibeli kadang juga ada yang tidak boleh,” jelas Sutarji.

Sutarji mengaku barang hasil perburuannya sengaja hanya menjadi koleksi pribadi dan bukan menjadi objek jual beli.

“Tapi kalau ada yang minat, asalkan harga tinggi bisa jadi,” jelas nya.

Mengoleksi benda antik menjadi daya tarik sekaligus hiburan tersendiri bagi dirinya. Terlebih saat ini Ia hanya tinggal berdua dengan istrinya. “Anak saya jadi dokter di Surabaya. Di rumah sama istri. Makanya kalau ada pengunjung yang ke sini saya senang,” ujarnya.

Sementara itu khusus untuk koleksi keranda mayat, menjadi bagian hidup yang bermakna bagi Sutarji, karena menjadi pembuka hatinya untuk bisa mendekatkan diri kepada Tuhan.

Baca Juga:Tukang Siomay Perkosa Bocah, Darah Organ Intim DiminumSering Diburu Youtuber Konten Horor, Ini Hotel Angker di Cirebon

“Setiap lihat keranda mayat, kemudian lihat makam ibu, ingat Tuhan,” jelasnya.

Sutarji mengaku koleksi museum pribadinya tidak hanya berisi barang-barang menyeramkan seperti tali pocong maupun keranda mayat. Namun juga banyak koleksi lain yang bisa dilihat.

Barang-barang kuno koleksi Sutarji tersebut cukup lengkap, bahkan benda sederhana seperti pikulan kayu, sarang burung manyar, sarang tawon hingga senter lawas juga ada. Barang-barang elektronik di era 1960-an seperti televisi dan radio juga ada.

0 Komentar