Atasi DBD dengan Fogging, Jentik Tidak Mati?

Atasi DBD dengan Fogging, Jentik Tidak Mati?
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dr Aep Dadang Hamdani saat ditemui di kantornya, Selasa 22/2 (IMAS MAYATI KURNIA FITRI/SUMEKS)
0 Komentar

sumedang, KOTA – Kasus Emam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sumedang pada tahun 2022 meningkat angkanya jika dibanding tahun 2021 lalu. Kasus DBD sendiri merata, di setiap kecamatan dipastikan ada yang terkena demam berdarah.

Seperti disampaikan Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang dr Aep Dadang di kantornya, Selasa (21/2).

“Sejak akhir tahun 2021 sampai sekarang minggu ketiga Februari 2022 masih banyak pasien penderita DBD. Semuanya merata hampir di setiap kecamatan ada, walaupun angkanya ada yang banyak ada yang tidak,” ujar Aep.

Baca Juga:20% Dana Desa Margamekar Fokus pada Ketahanan PanganKecamatan Sumedang Utara Distribusikan Operasi Pasar Minyak Goreng

Dikatakan, Dinas Kesehatan Sumedang sendiri telah menyiapkan anggaran untuk pencegahan dan penanggulangan DBD yang didalamnya terdapat dana untuk kegiatan fogging dan kegiatan satu rumah satu jumantik.

“Kita ada kurang lebih Rp 200 juta untuk anggaran DBD, tapi di dalamnya ada buat fogging. Kita juga akan lebih meningkatkan  kegiatan satu rumah satu jumantik. Karena penanggulangan utama DBD itu adalah pemberantasan sarang nyamuk,” jelas Aep.

Ditegaskan, fogging bukan penanganan yang utama untuk DBD. Karena dengan fogging itu hanya membunuh nyamuk dewasa saja dan jentiknya tidak mati.

“Selama ini anggapan beberapa masyarakat jika terjadi DBD harus fogging, padahal itu kurang efektif karena dengan fogging hanya membunuh nyamuk dewasa saja. Sementara, jentiknya tidak mati. Dan dengan fogging dikhawatirkan nyamuk itu bisa menjadi kebal,” ungkap Aep.

Diakui, selama ini pihak Dinas Kesehatan tidak pernah menginstruksikan penjual abate door to door ke rumah-rumah.

“Untuk masyarakat jika ada yang menjual abate door to door ke rumah bisa diabaikan saja karena itu tidak ada izin dari kita. Kita tidak pernah menginstruksikan abate yang dijual door to door oleh perorangan atau badan manapun. Nantipun akan diberikan oleh petugas Puskesmas jika memang dibutuhkan, anggaran kita tahun ini juga ada untuk beli abate,” kata Aep. (ims/job)

0 Komentar