Riswan menjelaskan, PKS sebagai partai dakwah memiliki ciri khas dan identitas partai politik yang membawa nilai-nilai Islam yang rahmatan lil Al-Amin dalam bingkai Pancasila dan NKRI.
“Kendati demikian, sejatinya PKs berjuang bukan hanya untuk merebut kekuasan semata, melainkan secara sungguh-sungguh ingin menghadirkan kebaikan,” jelasnya.
Dengan metode tidak menghalalkan segala cara, dalam survei politik di Jawa Barat, pada bulan November 2021 terdapat data mengapa masyarakat pilih PKS.
Baca Juga:Apdesi dan Kades Dukung Lomba Senam SimpatiKecamatan Cimalaka Gelar Lomba Senam Simpati
“Diantaranya 37, 6 persen memilih PKS karena Agamis, 14,5 PKS tetap dengan rakyat, 9,7 persen karena kadernya berkualitas, 8,2 persen suka partainya, 3,7 persen karena visi dan misinya baik, 2,2 persen karena ketokohan dan tidak korup, 2,0 persen PKS diharapkan bisa membawa perubahan, 1,8 persn karena partai baru, 1,6 persen karena hati nurani, 0,8 persen pengaruh dari keluarga dan kerabat,” paparnya.
Dijelaskan, survei ini menunjukkan ada banyak peluang yang bisa dioptimalkan guna menarik hati masyarakat untuk memilih PKS. l
Lebih utama masyarakat Jabar religius serta kedekatan PKS dengan masyarakat.
“Program yang bagus dan pengurus yang berkualitas, namun demikian paktor kepemimpinan dalam survei kita masih rendah. Itu menjadi PE bagi kita semua untuk diperbaiki,” ujarnya. (atp)