Pengacara di Bali Terancam Dipenjara 12 Tahun setelah Bermufakat untuk Memiliki Narkoba

Pengacara di Bali Terancam Dipenjara 12 Tahun setelah Bermufakat untuk Memiliki Narkoba
Foto: liputan6.com
0 Komentar

sumedangekspres – Seorang pengacara di bali terancam dipenjara yang berinisial PNCAG berumur 34 tahun, didakwa melakukan permufakatan jahat untuk memiliki ganja seberat bersih 236 gram.

Yang mengakibatkan, pengacara di Bali terancam dipenjara selama 12 tahun dan denda paling banyak Rp 8 miliar

Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Badung Imam Ramdhoni mengatakan bahwa, terdakwa telah menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Denpasar, pada Selasa 5 Juli 2022.

Baca Juga:Milenial Dominasi Investasi di Pasar Modal, Investor BBRI TerbanyakJelang Sidang Doni Salmanan, Dinan Fajrina Panjatkan Doa, Harap Pernikahannya hingga Jannah

Dalam sidang tersebut, terdakwa dijerat dengan dakwaan alternatif, yakni Pasal 111 ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika karena memiliki ganja dengan berat 236 gram.

Selannjutnya, Pasal 111 ayat 1 Juncto Pasal 132 ayat 1 UU yang sama karena terdakwa bermufakat dengan terdakwa lainnya, IPSA, untuk memiliki narkoba tersebut.

Dan juga Berikutnya, Pasal 127 ayat 1 huruf A UU yang sama, sebagai penyalahguna narkotika bagi dirinya.

“Selasa depan, (12/7/202), sidang diagendakan pemeriksaan saksi-saksi (dari JPU),” kata Dhoni saat dihubungi Kompas.com, Rabu (6/7/2022).

Dhoni mengatakan, terdakwa ditangkap polisi di Desa Dalung, Kuta Utara, Bali, Sabtu (14/5/2022) pukul 20.00 Wita.

Kasus yang menjerat terdakwa ini merupakan pengembangan dari penangkapan IPSA di Jalan Alam Sari, Kota Denpasar.

“Setelah dilakukan interogasi saksi IPSA mengakui diperintahkan oleh terdakwa untuk mengambil 1 plastik klip besar berisi ganja berat bersih 236 gram,” ungkap Dhoni dalam dakwaannya.

Baca Juga:Satu Keluarga di Kotabaru Tewas Akibat Terkena Sengatan ListrikWarga Bogor Hilang Beberapa Hari, Mayat Ditemukan di Kali Cipendawa Bekasi

Selanjutnya, ujar Dhoni, polisi langsung mendatangi rumah terdakwa untuk melakukan penangkapan. Dari hasil penggeledahan di kamar terdakwa, polisi kembali menemukan satu buah klip berisi ganja seberat 3 gram.

Dhoni mengatakan, terdakwa mengakui semua barang bukti yang diamankan polisi tersebut merupakan miliknya. Barang terlarang tersebut diperoleh dengan cara membeli melalui media sosial Instagram.

“Terdakwa beli dari akun instagram bernama Mr Mario Mad, di mana narkotika jenis ganja tersebut rencananya akan terdakwa konsumsi sendiri,” kata Dhoni.(pkl1/adit)

Sumber: kompas.com

 

0 Komentar