BBM Naik Bisa Pengaruhi Angka Perceraian, Faktor Ekonomi Dominasi Kasus

BBM Naik Bisa Pengaruhi Angka Perceraian, Faktor Ekonomi Dominasi Kasus
Humas Pengadilan Agama Sumedang Drs Dimyati SH MH saat ditemui Sumeks di kantornya, kemarin (ACHMAD SOFA/SUMEKS)
0 Komentar

sumedang, KOTA – Berkaitan dengan peningkatan laju perkara perceraian, disebabkan banyak faktor. Pertama, meningkatnya populasi jumlah penduduk.

Hal itu diungkapkan Humas Pengadilan Agama Sumedang Drs Dimyati SH MH kepada Sumeks, Senin (12/9).

“Dimana penduduknya bertambah, masalah juga bertambah, termasuk masalah perceraian yang juga turut bertambah,” katanya.

Baca Juga:Petani Khawatirkan Kualitas TembakauJaya Perkasa Motor dan Amory Boutique Hotel Berikan Perlindungan Jaminan Sosial Tenaga Kerja

Kedua, lanjut Dimyati, masalah perceraian dipacu oleh masalah ekonomi. Apalagi sekarang Bahan Bakar Minyak (BBM) naik, itu akan sangat besar pengaruhnya pada  kehidupan berumah tangga masyarakat, khususnya masyarakat Sumedang.

“Sehingga, dengan masalah kesulitan ekonomi maka banyak pasangan yang sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Diantaranya, banyak mengajukan perceraian,” jelasnya.

Dimyati menuturkan meskipun upaya mediasi yang merupakan suatu prasyarat syahnya putusan sidang selalu diterapkan Pengadilan Agama Sumedang.

“Tetapi tetap tidak bisa menekan meningkatnya angka perceraian, khususnya di Kabupaten Sumedang,” jelasnya.

Dikatakan, sesuai data yang ada di Pengadilan Agama (PA) Kelas 1A Sumedang, perkara yang masuk pada bulan September sampai hari Senin (12/9) tercatat ada 176 perkara dengan permohonan 18 perkara.

Sementara, untuk keseluruhan perkara yang masuk dari bulan Januari 2022 sampai dengan 12 September 2022 tercatat 3087 perkara dengan permohonan sebanyak 285 perkara.

“Melihat data tersebut, menunjukan bahwa tingkat perkara yang di dominasi oleh angka perkara perceraian terbilang masih cukup tinggi,” terang Dimyati.

Baca Juga:Perencanaan Desa dan Kabupaten Harus SinkronBabinsa Ingatkan Warga Aktifitas Dihutan Beritahukan Keluarga

Dimyati mengimbau, khususnya pada masyarakat Sumedang, diharapkan bisa lebih sabar dan lebih meningkatkan keimanan dalam agamanya dalam menghadapi ujian dalam rumah tangganya.

“Insya Allah hal ini bisa memperkecil tingkat perceraian. Jadi jangan sampai ada masalah di rumah tangganya mengajukan cerai, coba diusahakan menghadapi masalah rumah tangganya itu dengan cara bersabar dalam menghadapi segala kesulitan. Karena semua orang juga sama menghadapi kesulitan tidak hanya dia saja,” paparnya.

Dikatakan, orang berilmu, punya pangkat, orang punya jabatan juga sama selalu ada ujian dalam rumah tangganya.

“Jadi yang jelas tingkatkanlah kesabaran dan keimanan, Insya Allah akan menjauhkan dari perceraian,” katanya. (ahm)

0 Komentar