Hidup di Perkampungan Harus Kreatif, Potensi Sumber Daya Alam Melimpah

Hidup di Perkampungan Harus Kreatif, Potensi Sumber Daya Alam Melimpah
Warga daerah penyangga waduk Jatigede menanami rumput untuk hewan ternaknya (HERI PURNAMA/SUMEKS)
0 Komentar

sumedang, DARMARAJA – Daya kreatif masyarakat menjadi modal utama hidup di perkampungan.

Pandai memanfaatkan sumber daya alam yang ada, tentu akan menggiring masyarakat menjadi petani sukses.

Sepintas di wilayah perkampungan nampak sulit untuk meraup pundi-pundi uang karena minimnya sarana dan prasarana sebagai penunjang penghasilan masyarakat.

Baca Juga:Cegah Perokok pada Remaja, Pemprov Jabar Berupaya Cetak SDM UnggulUji Laik Fungsi Tol Cisumdawu Berlangsung, Cimalaka dan Sumedang Belum Dibuka

Salah satu tokoh masyarakat, Desa Pakualam, Wahyudi menyebutkan, memang tidak mudah untuk merubah minset masyarakat atau cara berpikir masyarakat. Meski sudah dari sejak kecil tinggal di perkampungan, namun bukan jaminan untuk mereka bisa melirik perkampungan dengan keahlian yang ada.

“Meski kita hidup di kampung, tapi kehidupan dicperkampungan belum tentu bisa dikuasai. Maka dari itu, pola pikir krratif akan merubah cara pandang masyarakat,” katanya kepada Sumeks, Rabu (2/11).

Namun, dengan tekad dan kreatifitas, hidup di perkampungan justru bisa lebih berkembang daripada orang-orang yang hidup di perkotaan. Lapangan pekerjaan dibl bidang industri tentu banyak terdapat di kota, namun dengan penghasilan yang sudah diukur atau ditakar oleh pihak management perusahaan.

Sementara itu, hidup di kampung tidak bisa menjadi kuli pabrik industri. Oleh sebab itu, masyarakat di kampung harus menciptakan lapangan pekerjaan sendiri  berkomitmen dengan sumber daya alam.

“Tapi kalau kita sudah tahu celah hidup di kampung, maka kita bisa mendapat penghasilan yang tidak ditakar,” katanya.

Dia mencontohkan, salah satunya, untuk menjadi peternak saja banyak sarana penunjang yang bisa membantu mereka untuk berkembang. Keberadaan lahan yang luas, sumber mata air yang cukup dan kesuburan tanah yang memadai.

“Jadi peternak saja kalau kita fokus dan ulet, maka kesuksesan bisa menyertai kita. Saat ini saja saya bisa memelihara 46 ekor domba tanpa harus susah mencari rumput, hanya saja kita harus rajin menanami lahan kosong oleh rumput,” jelasnya.

Baca Juga:Dua Pelaku Curat Bobol BengkelIndonesia Jadi Supermarket Bencana

Bahkan, dirinya memanfaatkan areal sekitar besisir waduk Jatigede yang ada di sekitar kampung Baros Dusun Cisema Desa Pakualam untuk ditanami bibit rumput.

“Kurang lebih ada 4 jenis rumput yang saya tanam di lahan besisir waduk dan sekitar perhutani,” katanya.

0 Komentar