Gagal Terpilih Jadi Ketua LPM, ‘Si Bangor’ Minta Warga Kembalikan Amplop Uang Suap Sebesar 22 juta

Gagal Terpilih Jadi Ketua LPM, 'Si Bangor' Minta Warga Kembalikan Amplop Uang Suap Sebesar 22 juta
Gagal Terpilih Jadi Ketua LPM, 'Si Bangor' Minta Warga Kembalikan Amplop Uang Suap Sebesar 22 juta (tangkapan layar/@depok24jam)
0 Komentar

sumedangekspres – Tatang Johari atau Bang Bangor minta warga kembalikan amplop berisi uang suap setelah dirinya gagal menjadi ketua LPM. Bangor mengaku sudah memberikan uang dengan total 22 juta rupiah kepada para pihak di lingkungan Kelurahan Bedahan, Sawangan, Depok, Jawa Barat.

Amplop berisi uang suap itu diberikan Tatang agar mereka memilih Bangor sebagai ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Bedahan.

“Amplop yang dikeluarkan semua totalnya ada 22, nominal Rp 1 juta per amplop, berarti total Rp 22 juta,” kata Bang Bangor di kediamannya RT 007, RW 004, Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Kamis (1/12/2022), melansir dari Tribunjakarta.com .

Baca Juga:Akuisisi Danareksa Investment Management, BRI Tegaskan Visi Menjadi “The Most Valuable Banking Group in South East Asia & Champion of Financial Inclusion”BRI Fokus Pada Isu Inklusi Keuangan, Menteri BUMN Erick Thohir Apresiasi Peran BUMN Sukseskan Presidensi G-20

Tatang alias Bangor menyebutkan ia telah menyebar amlop berisi uang tunai Rp 1 juta kepada sejumlah Ketua RW, RT, tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga beberapa kader.

“Dibagi ke RT dan perwakilan, dibagikan kepada tokoh agama, kemudian kader,” ujarnya.

Namun, mereka yang menerima amplop uang suap itu ternyata tidakmenggunakan hak suaranya untuk memilih Bang Bangor.

Hal inilah yang membuat Bang Bangor marah-marah di media sosial meminta sejumlah pihak tersebut untuk mengembalikan uang suapnya.

“Jelas (saya ditipu). Makanya saya akan basmi kemunafikan,” ujar Bang Bangor.

Karena gagal terpilih, Tatang pun merasa dikhianati oleh para penerima amplop ini dan minta warga kembalikan amplop berisi uang suap tersebut.

Tatang mengatakan dari 22 penerima amlop ini, hanya dua orang yang benar-benar memilihnya.

Baca Juga:Bolehkah Pria Menikah Tanpa Memberi Mahar?Tyo Nugros Drumer Paling Ganteng Indonesia

Dia mengatakan tersisa empat penerima yang belum mengembalikan amplop pemberiannya tersebut.

“Tinggal empat (amplop yang belum dikembalikan) sisanya,” beber Tatang.

Kendati sudah ada beberapa penerima amplop yang mengembalikan, namun Tatang belum puas musabab dikembalikan oleh perwakilan.

“Bicara uang dikembalikan bukan dari beliau (penerima amplop) tapi dari perwakilan. Niat baik itu tidak ada, gimana itu tokoh masyarakat etikanya, RW juga,” pungkasnya.

0 Komentar