Makna Dibalik Tradisi Pembagian Angpao Saat Perayaan Imlek! 

Makna Dibalik Tradisi Pembagian Angpao Saat Perayaan Imlek! 
Makna Dibalik Tradisi Pembagian Angpao Saat Perayaan Imlek! (Foto : kumparan.com)
1 Komentar

sumedangekspres – Makna Dibalik Tradisi Pembagian Angpao Saat Perayaan Imlek!

Kata angpau berasal dari dua suku kata, yaitu ang yang berarti merah dan pao yang bermakna amplop, sehingga angpau bisa dimaknai dengan amplop merah.

Selain itu, angpau merupakan wujud ucapan syukur atas rezeki yang kita dapat selama setahun terakhir.

Wujudnya adalah berbagi dengan orang yang lebih membutuhkan.

Oleh sebab itu, memberikan angpau tidak boleh sembarangan.

Dilansir dari website midtrans.com, inilah makna dibalik angpao imlek.

Orang-orang Tionghoa punya budaya yang amat filosofis.

Setiap tradisi pasti punya makna yang mendalam, termasuk tradisi memberi angpao saat Imlek.

Membagikan angpao tidak bisa asal, harus ikut aturan tertentu.

Berikut adalah beberapa aturan pemberian angpao.

1. Jumlah uang

Baca Juga:Rekomendasi Tempat Nyeblak Enak Di Sumedang!Rekomendasi Tempat Kost Di Dekat UNPAD Jatinangor. Maba Wajib Tahu!

Saat membagikan angpao, Anda harus benar-benar memperhatikan jumlah uang yang akan dibagikan.

Nominal uang yang diberikan tidak boleh ganjil.

Ini karena angka ganjil dalam budaya Tionghoa berhubungan dengan pemakaman atau suasana berkabung.

Nominal yang mengandung angka 4 seperti Rp40.000 atau Rp140.000 juga sebaiknya dihindari. Sebab dalam bahasa Mandarin, angka 4 (sì) terdengar seperti kata “mati” (sĭ).

Disarankan untuk memberi angpao dalam jumlah yang memiliki makna baik.

Misalnya, nominal uang yang mengandung angka 88 seperti Rp880.000. Angka 88 berarti “shuangxi” atau kebahagiaan berganda.

Jika memberikan angpao untuk pasangan yang baru menikah, Anda bisa memilih angka 2, misalnya Rp2.000.000 karena 2 melambangkan pasangan yang langgeng.

2. Pemberi angpao

Orang yang wajib memberikan angpao pun sudah diatur.

Mereka yang harus melakukan tradisi memberi angpao Imlek adalah orang-orang yang sudah menikah.

Meski begitu, tak jarang juga ditemukan orang dewasa yang belum menikah tapi ikut membagikan angpao saat perayaan Imlek.

Biasanya, mereka adalah orang-orang yang sudah mapan finansial.

3. Penerima angpao

Jika tadi pemberi angpao, sekarang penerimanya.

Umumnya, penerima angpao adalah anak-anak.

Baca Juga:Bingung Baju Hitam Celana Hitam Hijab Warna Apa? Berikut Rekomendasinya! Rekomendasi Tempat Ngadem Di Sumedang, Tapal Kuda

Meski begitu, banyak juga yang memberikan angpao kepada orang dewasa karena mereka belum menikah.

Bagaimanapun juga, ada kepercayaan Tionghoa yang menganggap bahwa pernikahan adalah tanda kedewasaan seseorang.

Selain itu, penerima angpao juga tidak diperkenankan membuka angpao di hadapan si pemberi.

1 Komentar