Sasakala Pembangunan Waduk Jatigede

Air Waduk Jatigede Naik, Peternak Panik
Air Waduk Jatigede Naik, Peternak Panik/pinterest@muhamad tony saputra
0 Komentar

sumedangekspres – Sekilas Sejarah Sasakala Pembangunan Waduk Jatigede adalah sebuah waduk yang terletak di Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat.

Pembangunan waduk ini telah lama direncanakan sejak zaman Hindia Belanda. Waduk ini mulai dibangun tahun 2008 pada masa kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono dan baru diresmikan pada tahun 2015 serta beroperasi penuh pada 2017.

Waduk ini dibangun dengan membendung aliran Sungai Cimanuk di wilayah Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang dengan dengan kapasitas tampung 979,5 juta meter kubik air. Waduk Jatigede merupakan waduk terbesar kedua di Indonesia.

Baca Juga:Sejarah Desa Karedok Jatigede SumedangArti dan Makna Pusaka Kujang

Pembangunan waduk ini telah direncanakan sejak zaman Hindia Belanda. Kala itu, Pemerintah Hindia Belanda merencanakan pembangunan tiga waduk di sepanjang aliran Sungai Cimanuk dan waduk Jatigede merupakan waduk utama dan yang paling besar.

Akan tetapi, pembangunan ketiga waduk itu mendapatkan tentangan dari masyarakat sekitar sehingga pembangunannya dibatalkan. Baru pada tahun 1990-an, rencana pembangunan waduk Jatigede kembali menghangat.

Langkah pertama yang dilakukan oleh pemerintah adalah merelokasi masyarakat yang tinggal di wilayah calon genangan.

Area genangan Waduk Jatigede meliputi 28 desa di Kecamatan Darmaraja, Kecamatan Wado, Kecamatan Jatigede dan Kecamatan Jatinunggal. Relokasi pertama dilakukan pada tahun 1982.

Desain pembangunan waduk ini dilakukan pada tahun 1988, dan disambung 20 tahun kemudian yaitu proses konstruksi pada tahun 2007-2015.

Pada 31 Agustus 2015 dilakukan penggenangan waduk sekaligus peresmian oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimulyono. Waduk Jatigede dibangun dengan biaya anggaran hingga mencapai 467 juta US dolar atau setara dengan Rp 6.538.000.000.000 dengan kurs rupiah Rp 14.000.

Namun, akibat Waduk Jatigede,sejumlah sejarah penting hilang, diantaranya eksistensi peradaban leluhur Sumedang. Kemudian tempat-tempat sakral seperti di sebagian wilayah Darmaraja.

Baca Juga:Sejarah Sumedang Saat Pangeran Kornel Melawan BelandaSejarah konflik antara Sumedang dan Cirebon Jaman Belanda

Petilasan Aji Putih yang berada di Cipaku, Darmaraja kini hilang ditelan hamparan air Waduk Jatigede.

Adapun sekilas tulisan terkait sosok Prabu Aji Putih tokoh sakti dan Darmaraja sebagai tempat sakral tempo dulu yang kini telah terendam air Waduk Jatigede, sebagai berikut.

0 Komentar