Sejarah Daerah Narimbang Conggeang Sumedang

Sejarah Daerah Narimbang Conggeang Sumedang
Sejarah Daerah Narimbang Conggeang Sumedang/istimewa.net
0 Komentar

sumedangekspres – Sejarah Daerah Conggeang Sumedang Desa Narimbang merupakan sebuah desa di Kecamatan Conggeang. Seolah-olah belum ada cerita atau naskah detail yang ditulis tentang desa Narimbang ini di internet maupun di buku.

Dalam riwayat perburuan bangsawan Sumedang (Wangsawijaya dan lain-lain) setelah ia berangkat ke kawasan hutan di sekitar wilayah Congeang sekarang. Tempat pertama yang kami singgahi adalah yang sekarang menjadi Desa Narimbang.

Selama istirahat sejenak, para bangsawan berdiskusi dan mempertimbangkan bagaimana mereka akan memulai perburuan banteng/sapi (moro).

Baca Juga:Pentingnya Peralatan Yang Lengkap Untuk BarbershopPermak Jeans Menjadi Populer Bandung

Dalam salah satu diskusi tersebut ada yang mengatakan bahwa kawasan tersebut sangat cocok untuk pemukiman. Dan dalam cerita yang diceritakan oleh Abah Olin, terungkap bahwa yang berbicara seperti itu adalah nenek moyang Narimbang. Karena setelah berburu mereka kembali ke daerah tersebut.

Sejarah Desa Narimbang tentu tidak banyak ditemukan di internet. Jika kita membaca prasasti Desa Narimbang di Internet, terdapat dua makam keramat (Narimbang dan Conggeang) di kawasan ini, yang konon merupakan pendiri Desa Narimbang dan Conggeang.

Salah satu makam yang mereka sebut Mbah Cacagati. Makam Mbah Cacagat terletak di hutan padi Kalapa di lereng Gunung Tampomas.

Jika memang Mbah Cacagati adalah pendiri desa Narimbang, berarti Narimbang yang sudah mati diceritakan dalam cerita perburuan cerita Hariang.

Para leluhur menyebut nama Narimbang karena pada awal berburu mereka berdiskusi dan menimbang cara berburu. Dan salah satunya mengatakan bahwa kawasan Narimbang ini sangat cocok untuk pemukiman.

Jadi yang bisa mengatakan bahwa kawasan ini cocok untuk pemukiman adalah nenek moyang Narimbang. Dan apakah Mbah Cacagati memang pendiri desa Narimbang? Artinya, salah satu yang ikut berburu adalah Mbah Cacagati.

Sejarah Daerah Conggeang Sumedang Menurut salah satu cerita, para peziarah percaya bahwa kedua makam tersebut adalah makam Prabu Siliwang dan Sunan Gir. Pendapat ini terlalu jauh dan salah. Karena riwayat perburuan tidak menyebutkan adanya desa atau bekas desa di kawasan ini dan masih berupa hutan belantara.

0 Komentar