Begini Sejarah Dari Danau Lembang Bandung

Begini Sejarah Dari Danau Lembang Bandung
(rekreasijawabarat.blogspot.com)Begini Sejarah Dari Danau Lembang Bandung
0 Komentar

sumedangekspres – Danau Lembang di Bandung adalah salah satu daya tarik alam yang menawan di kawasan Lembang, Bandung, Indonesia.

Keindahan danau ini tak hanya terletak pada pemandangan alamnya yang menakjubkan, tetapi juga pada sejarah yang menarik yang melatarbelakangi keberadaannya.

Danau Lembang terletak di daerah pegunungan yang menghadap ke arah utara Bandung, yang berada di Provinsi Jawa Barat.

Baca Juga:Rekomendasi 8 Wisata Alam di Bandung Sejuk BangetRekomendasi Kuliner Sunda Tradisional di Bandung

Danau ini memiliki luas sekitar 11,7 hektar dan dikelilingi oleh perbukitan hijau yang subur.

Namun, sejarah Danau Lembang sebenarnya tidak dimulai sebagai sebuah danau alami, melainkan sebagai tambang pasir yang telah beroperasi selama bertahun-tahun.

Jaringan Irigasi yang Membuka Danau Lembang

Bandung berkembang sangat pesat. Penduduknya terus bertambah. Perkembangan yang membawa konsekuensi serius pada kebutuhan pasokan air.

Pemerintah Kota Bandung memulai pengumpulan pasokan air dengan segala upaya sejak tahun 1920-an.

Bandung membangun sumur artesis, hingga membuat pipa panjang yang mengalirkan air dari mata air yang bertebaran di pegunungan di sekitaran kota tersebut.

Upaya mengamankan pasokan air tak pernah berhenti.

Koran Bataviaasch nieuwsblad tanggal 4 Mei 1926 menceritakan upaya pemerintah Kota Bandung untuk mengamankan pasokan air bersih untuk memenuhi kebutuhan warganya.

Penggalian sumur artesis sudah lama ditinggalkan. Bandung terus mencari sumber air baru dari mata air yang bertebaran di pegunungan yang berada di sekitar kota tersebut.

Baca Juga:Mengulas Sejarah Kerajaan SundaMengulas Sejarah Kerajaan Galunggung Tasikmalaya

Bermula dari kesuksesan mengalirkan sumber air di Lembang menuju Gedong Tjai di Tjibadak , upaya serupa terus dilakukan.

Pencarian sumber air mengarah ke sejumlah sumber air yang berada di daerah yang lebih tinggi. Yang terbaru mengalirkan sejumlah mata air lembah Tjihideung Tapi itu belum cukup.

Pemerintah Kota Bandung menyusun rencana baru untuk mendapatkan pasokan air lebih banyak.

Strategi kali ini bukan lagi membangun jaringan pipa yang panjang, tapi memanfaatkan saluran irigasi karena biayanya jauh lebih murah.

Hanya cara ini harus hati-hati, sebab salah sedikit akan mengorbankan sawah warga mengandalkan sumber air untuk bertani.

Tapi tetap saja, cara itu baru bisa dilakukan asalkan menemukan sumber air yang melimpah.

0 Komentar