Sumedang Jadi Lokasi Program KKN Tematik Gotong Royong Membangun Desa, Herman Suryatman: Kita Lepas 258 Mahasiswa dari 48 Perguruan Tinggi 

Sumedang Jadi Lokasi Program KKN Tematik Gotong Royong Membangun Desa, Herman Suryatman: Kita Lepas 258 Mahasiswa dari 48 Perguruan Tinggi 
Sumedang Jadi Lokasi Program KKN Tematik Gotong Royong Membangun Desa, Herman Suryatman: Kita Lepas 258 Mahasiswa dari 48 Perguruan Tinggi 
0 Komentar

Sumedang Jadi Lokasi Program KKN Tematik Gotong Royong Membangun Desa, Herman Suryatman: Kita Lepas 258 Mahasiswa dari 48 Perguruan Tinggi

SUMEDANGEKSPRES – Sebagai bentuk kolaborasi dengan perguruan tinggi, Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang menggelar program Perguruan Tinggi Mandiri Gotong Royong Membangun Desa Tipe 3 melalui KKN Tematik.

Pelepasan mahasiswa yang berjumlah  258 orang oleh Forkopimda Kabupaten Sumedang di Pendopo Pusat Pemerintahan Sumedang, Senin (25/9), menandai dimulainya program tersebut.

Baca Juga:Kebakaran Melanda Lahan Gambut di Cigendel, Warga Khawatir Api Menjalar ke PermukimanDr Aqua Dwipayana: Membangun Soliditas Tim yang Kuat dalam Bisnis Hotel Sangat Penting karena Sektor ini Melibatkan Banyak Unit dan Departemen

Pj. Bupati Sumedang Herman Suryatman usai menghadiri kegiatan tersebut mengatakan, ke 258 mahasiswa tersebut akan disebar di 26 desa dan 26 kecamatan di Kabupaten Sumedang.

“Kita lepas 258 mahasiswa dari 48 Perguruan Tinggi ke 26 desa dan 26 kecamatan. Masing-masing desa sekitar 10 orang,” ujarnya.

Menurut Herman, program tersebut merupakan kerjasama antara LLDikti Wilayah IV dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang dan 48 perguruan tinggi.

“Kita gotong royong, kita ‘patungan’. Disatu sisi mudah-mudahan ini bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan di sisi lain memberikan bekal yang luar biasa kepada adik-adik mahasiswa dalam rangka merdeka belajar,” tuturnya soal Sumedang Jadi Lokasi Program KKN Tematik Gotong Royong Membangun Desa, Herman Suryatman: Kita Lepas 258 Mahasiswa dari 48 Perguruan Tinggi .

Herman menyebutkan, program tersebut adalah pembelajaran kontekstual, artinya  betul-betul aktualisasi di lapangan bagi para mahasiswa.

“Nanti ada multiflier effect untuk yang bersangkutan dan masa depannya. Bagi kami juga (Pemda Sumedang) jelas mendapatkan manfaatnya yang sangat besar,” sebutnya.

Diterangkan Herman, terdapat tiga indikator kinerja utama sebagai hasil kesepakatan dengan LLDikti dan perguruan tinggi yang terlibat.

Baca Juga:Pakar Komunikasi Dr Aqua Dwipayana: Memberikan Pelayanan Prima kepada Pengunjung Menjadi Nilai Tambah bagi Sebuah PerpustakaanUsai Hadiri Peresmian Masjid Haji Alius di Kabupaten Solok Sumbar, Dr Aqua Dwipayana Mendadak Diminta Sampaikan Sharing Komunikasi di Provinsi Bengkulu

“Indikator pertama adalah meningkatnya literasi masyarakat miskin, kemudian yang kedua adalah zero new stunting dan ketiga yakni meningkatnya daya saing desa,” terangnya.

Dengan begitu, menurut Herman program tersebut merupakan sebuah terobosan yang luar biasa karena berangkat dari kebutuhan dan berangkat dari tujuan serta dilakukan secara gotong royong.

“Mudah-mudahan bukan hanya bermanfaat bagi Kabupaten Sumedang, tapi juga memberikan inspirasi untuk kabupaten/kota lainnya di Jawa Barat bahkan di Indonesia,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala LLDkti wilayah IV M. Samsuri mengatakan, program Perguruan Tinggi Membangun Desa digagas ketika program Kampus Merdeka pertama kali diluncurkan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Tahun 2020.

0 Komentar