sumedangekspres – Pemerintah Kabupaten Sumedang tengah merancang skema percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem melalui intervensi APBD 2024.
Dalam RAPBD yang sedang dibahas di DPRD, terdapat empat strategi utama yang diungkapkan oleh Pj Bupati Sumedang, Herman Suryatman.
1. Menurunkan Beban Pengeluaran melalui Program Perlindungan Sosial
Salah satu fokus utama adalah menurunkan beban pengeluaran masyarakat melalui program perlindungan sosial.
Baca Juga:Khawatir Musim Kemarau Panjang, Petani Rancakalong, Sumedang Pilih Simpan Padi Sendiri Daripada DijualSelamat Kepada 25 Guru Sumedang yang Terpilih Mengikuti Semarak Karya!
Herman Suryatman menekankan pentingnya program seperti Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) APBD, Rantang Simpati, Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan sembako, program rumah tahan gempa (rutilahu), dan penyediaan air bersih.
Langkah ini diharapkan dapat memberikan bantuan konkret kepada kelompok masyarakat yang berada dalam kondisi ekonomi paling rentan.
2. Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Miskin melalui Pemberdayaan Masyarakat dan UMKM
Upaya meningkatkan pendapatan masyarakat miskin menjadi fokus kedua.
Melalui program pemberdayaan masyarakat dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Sumedang berencana memberikan dukungan infrastruktur bagi UMKM, mendirikan kelompok usaha bersama, melaksanakan Usaha Peningkatan Pendapatan Akseptor (UPPKA), memberikan bantuan ternak dan ikan, serta menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan.
Semua ini bertujuan untuk memberikan kesempatan dan dukungan nyata bagi mereka yang berusaha keluar dari jeratan kemiskinan.
3. Meminimalkan Wilayah Kantong Kemiskinan melalui Peningkatan Akses Layanan Dasar dan Konektivitas
Pemerintah Kabupaten Sumedang juga berkomitmen untuk meminimalkan wilayah kantong kemiskinan dengan meningkatkan akses layanan dasar dan konektivitas antar wilayah.
Ini termasuk pembangunan sekolah, puskesmas/pustu, dan perbaikan jaringan jalan.
Langkah ini diharapkan tidak hanya mengurangi kesenjangan antar wilayah tetapi juga membuka peluang baru bagi masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
4. Membangun Karakter dan Mengubah Mindset Melalui Character Building
Baca Juga:Bank Sampah Naluk Lestari Sumedang Resmi Beroperasi, Buat Warga Lebih ProduktifKebakaran Rumah Permanen di Pamulihan, Sumedang, Alami Kerugian Mencapai Rp500 juta
Poin keempat menekankan pentingnya membangun karakter dan mengubah mindset melalui program character building seperti “Sekoper Cinta” dan peningkatan kapasitas para pendamping program.
Menggali potensi positif dalam diri masyarakat dapat menjadi kunci untuk keluar dari lingkaran kemiskinan.
Dalam upaya menurunkan angka stunting, Pemerintah Kabupaten Sumedang menetapkan target “Zero New Stunting”.
Ini artinya, tidak ada lagi bayi yang lahir dalam kondisi stunting.
Pendekatan menyeluruh dilakukan mulai dari remaja, pasangan usia subur/calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, hingga anak usia 0-59 bulan.