Jadi Pionir dan Role Model Pengembangan Padi Organik di Jawa Barat, Desa Cikurubuk Buahdua Sumedang Patut Dibanggakan

Jadi Pionir dan Role Model Pengembangan Padi Organik di Jawa Barat, Desa Cikurubuk Buahdua Sumedang Patut Dibanggakan
Jadi Pionir dan Role Model Pengembangan Padi Organik di Jawa Barat, Desa Cikurubuk Buahdua Sumedang Patut Dibanggakan (ilustrasi/ist/Duc Nguyen Van/Pixabay)
0 Komentar

sumedangekspres – Jadi Pionir dan Role Model Pengembangan Padi Organik di Jawa Barat, Desa Cikurubuk Buahdua Sumedang Patut Dibanggakan.

Desa Cikurubuk, Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang, menjadi contoh dalam pengembangan padi organik di Jawa Barat.

Kepala Desa Cikurubuk, Muhamad Fajar Junawar, menyampaikan bahwa desa ini telah berhasil menghasilkan padi kering giling sebanyak 360 ton per tahun dalam waktu satu tahun.

Baca Juga:Bonus Sudah Menanti Atlit POR Pemda yang BerprestasiMisteri Gunung Geulis Sumedang : Pintu Gaib dan Diyakini Jadi Sarang Ular Raksasa

Desa Cikurubuk diakui sebagai pionir dan role model pengembangan padi organik di Sumedang, bahkan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat disebut sebagai role model di Jawa Barat.

Muhamad Fajar menjelaskan bahwa saat ini ada tiga kelompok petani yang aktif menggarap lahan padi organik di desa tersebut, dengan luas total 30 hektar pada tahun 2023, meningkat dari 15 hektar pada tahun 2022.

Rencananya, pengembangan padi organik di Desa Cikurubuk akan terus berkembang, dan diharapkan pada tahun 2024 akan melibatkan empat kelompok tani dengan luas lahan mencapai 100 hektar.

Meskipun perkembangan ini sangat positif, Muhamad Fajar menyebutkan bahwa masih diperlukan sarana prasarana yang sesuai dengan karakteristik padi organik, seperti alat pengembangan pupuk organik, alat penyemprotan pupuk, alat penyemprotan hama, dan gudang untuk menyimpan padi organik.

Para ketua kelompok tani juga mengungkapkan beberapa kendala yang dihadapi, termasuk kebutuhan akan alat penyemprotan yang lebih banyak, masalah saluran irigasi yang belum merata, dan keinginan untuk mendapatkan pelatihan lebih lanjut dalam pengembangan padi organik.

Meskipun demikian, mereka bersyukur bahwa desa tersebut telah menjalin kerja sama dengan e-commerce untuk pemasaran padi organik, dan pemasaran tersebut berjalan lancar.

Muhamad Fajar menambahkan bahwa padi organik dari Desa Cikurubuk dihargai lebih tinggi oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dibandingkan dengan harga padi konvensional.

Baca Juga:Segini Jumlah Kematian Ibu dan Bayi di Sumedang Tahun 2023, Tinggi BangetPAD Parkir Minim, Pemkab Sumedang Replikasi Sistem di Banyuwangi

Pihaknya berharap bahwa petani akan semakin sejahtera melalui pengembangan padi organik ini.

Yayat dari Dinas Pertanian Kabupaten Sumedang menyoroti bahwa pengembangan padi organik adalah solusi untuk mengatasi lahan yang sakit.

Padi organik tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan tanah, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan bagi manusia.

Dengan banyaknya manfaat ini, pengembangan padi organik dianggap sebagai langkah positif bagi kesehatan tanah dan manusia.

0 Komentar