sumedangekspres– Nyamuk Wolbachia disebar di Bandung, kasus Demam berdarah semakin melonjak tinggi, pemerintah kota Bandung menyebarkan ratusan bibit Nyamuk Wolbachia untuk penanggulangannya.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengimbau masyarakat untuk tidak mudah mempercayai sejumlah berita hoaks terkait wolbachia yang banyak beredar di dunia maya.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu menerangkan, Kemenkes sudah melakukan ini (program nyamuk ber-wolbachia) dan masuk ke dalam strategi nasional berdasarkan kajian, rekomendasi WHO dan juga benchmark negara lainnya.
Baca Juga:Yuk hadir diacara festival: Ada Acara pasar lelang tembakau di Sumedang!Genjetan senjata Israel-Palestina yang semakin memanas: Apa yang dilakukan warga setempat ketika perang?
Maxi menilai di era yang terbuka ini, kemungkinan adanya hoaks terkait berbagai hal termasuk kesehatan sangat mudah ditemukan. Untuk itu, Kemenkes terus melakukan upaya dalam memberikan informasi yang baik, tidak hanya dari Kemenkes, namun juga sejumlah pakar dan peneliti.
Untuk menekan kasus DBD di Kota Bandung, Pemerintah Kota Bandung tengah mengimplementasikan inovasi Program Nyamuk Wolbachia di Kecamatan Ujungberung.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Bandung Anhar Hadian mengatakan, program nyamuk wolbachia ini diharapkan akan menjadi salah satu upaya menekan kasus DBD di Kota Bandung.
Anhar menilai, program nyamuk wolbachia ini terbukti efektif menurunkan tingkat DBD di beberapa wilayah. Kota pertama yang mengimplementasikan inovasi ini adalah Yogyakarta. Dari penelitian dan implementasi wolbachia di sana, kasus DBD bisa turun sampai 70 persen.
bersama dengan Kemenkes, UGM dan pihak terkait evaluasi terkait program nyamuk wolbachia. Peneliti dari UGM, Prof Adi Utari yang meneliti terkait nyamuk wolbachia sejak 12 tahun yang lalu
Kemudian diujicobakan dan diimplementasikan di dua kota di Yogyakarta ternyata tingkat keberhasilannya luar biasa tingkat DBD-nya turun 70 persen, permintaan foging di masyarakat turun 84 persen
Lebih lanjut, Anhar memastikan, Kemenkes telah membentuk tim analisis risiko dan hasilnya dinyatakan aman dan berhasil. Anhar menuturkan, masyarakat tidak perlu khawatir karena program nyamuk wolbachia ini telah teruji. Dari hasil analisis risiko yang dilakukan, program ini terbukti aman sampai 30 tahun mendatang.
Baca Juga:Jejak karir dan pendidikan Agus Subiyanto TNI baru yang dilantik PresidenPanglima TNI baru dilantik oleh Presiden Jokowi: Siapakah sosok yang menggantikan Laksamana Yudo Margono?
Kemenkes juga membentuk tim analisis risiko yang digawangi 24 profesor dari berbagai universitas dan berbagai keilmuan, hasilnya program nyamuk wolbachia dinyatakan aman dan telah diterapkan di 14 negara